1 Muharram 1446 H Jatuh pada 7 Juli, Muhammadiyah Akan Ganti Wujudul Hilal ke KHGT

JAKARTA – Pemerintah menetapkan tanggal 1 Muharram 1446 Hijriah jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024 yang merupakan hari libur nasional. Kali ini, Muhammadiyah akan meluncurkan Kalender Hijrah Satu Sedunia (KHGT), menggantikan metode Wujudul Hilal yang selama ini digunakan.

Diakuinya, peluncuran KHGT mendapat kritik dan penolakan dari berbagai pihak, namun hal tersebut dinilai merupakan buah dari ide besar yang disusun secara matang.

Astronom Muhammadiyah Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar mengatakan, keputusan peluncuran KHGT melalui proses peninjauan yang panjang.

 BACA JUGA:

“Secara historis, KHGT atau dahulu dikenal dengan berbagai nama seperti Kalender Islam Global (KIG), telah dipelajari lebih dari satu dekade di berbagai forum Muhammadiyah. Mulai dari Halaqah Hisab dan Pakar Fiqih, seminar, diskusi umum, bahkan diskusi internal . ,” kata Arwin, dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, Kamis (27/6/2024).

KHGT sendiri mendapat dukungan formal dari Muhammadiyah pada KTT Muhammadiyah ke-47 di Makassar tahun 2015, yang kemudian diperkuat lagi pada KTT ke-48 di Solo tahun 2022.

“KHGT merupakan bagian dari program ‘Menit Kemajuan Islam’, menunjukkan bahwa kalender ini merupakan prioritas dan program jangka panjang Muhammadiyah,” imbuhnya.

 BACA JUGA:

Sebelum peluncuran KHGT, PP Muhammadiyah Tarjih dan Majlis Tajdid (MTT) melakukan sosialisasi KHGT ke seluruh Indonesia. Sosialisasi ini dilakukan bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah (PTM) di beberapa daerah antara lain Medan, Mataram, Yogyakarta, Makassar, dan Bandung.

Menurut Arwin, gagasan pemersatu penanggalan Islam di tingkat internasional sebenarnya bukan inisiatif eksklusif Muhammadiyah. Pada tahun 2016, di Turki disepakati konsep kalender Islam tunggal global yang dihadiri oleh para ahli syariah, astronom, dan pemerhati kalender Islam dari beberapa negara.

“Kejadian di Türkiye ini sejalan dengan ijtihad Muhammadiyah dalam pembentukan KHGT. Namun perlu diketahui, keputusan resmi Muhammadiyah untuk kalender global-internasional sudah ada sejak Kongres Makassar pada tahun 2015, jelas Arwin.

Arwin juga menegaskan, meski KHGT Muhammadiyah mengambil keputusan Kongres Turki 2016, namun keputusan tersebut tidak dikaitkan secara resmi dengan keputusan kongres. “Muhammadiyah bertekad membuat Kalender Islam global-internasional jauh sebelum tahun 2016. Oleh karena itu, meskipun keputusan Kongres Turki penting, namun itu bukan penentu utama,” kata Arwin.

KHGT Muhammadiyah juga mengkaji secara komprehensif parameter 5 s/d 8 Kongres Turki 2016, meliputi asas, parameter, dan syarat (PSP). “Dalam berbagai forum, Muhammadiyah mengkaji aspek-aspek tersebut secara mendalam, meski masih ada ruang untuk perbaikan,” pungkas Arwin.

Dengan diluncurkannya KHGT, Muhammadiyah berharap dapat memberikan solusi atas penyimpangan sistem penjadwalan waktu dunia Islam yang terjadi saat ini, serta melunasi “hutang peradaban” Islam di bidang sistem penanggalan. Muhammadiyah terus mengkaji dan menyempurnakan KHGT sekaligus menerima kritik yang membangun demi perbaikan di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *