148 Anak Palestina Tewas di Tepi Barat, PBB: Mereka Bawa Batu Atau Petasan yang Tidak Mengancam Nyawa

KIZCISTANDANJA – Kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan beberapa warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat adalah anak-anak yang bersenjatakan batu atau petasan dan tidak menimbulkan ancaman nyata terhadap kehidupan. Dari 506 warga Palestina yang tewas, 148 di antaranya adalah anak-anak.

Kantor Hak Asasi Manusia PBB mencatat setidaknya 490 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel dan 10 oleh pemukim ilegal Yahudi.

Mereka tidak dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab atas enam kematian lainnya karena pemukim dan tentara Israel melepaskan tembakan pada saat yang bersamaan.

Banyaknya orang yang meninggal dunia akibat tertembak di tubuh bagian atas, serta tidak mendapat pertolongan medis, menunjukkan adanya niat membunuh.

“Impunitas yang meluas atas kejahatan seperti ini telah lama menjadi hal biasa di Tepi Barat yang diduduki. Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Türk, merujuk pada Reuters, melaporkan bahwa “Impunitas seperti itu telah menciptakan kondisi untuk semakin banyak pembunuhan di luar proses hukum oleh ISF.”

Hamas menguasai Gaza dan menentang hidup berdampingan dengan Israel. Otoritas Palestina membatasi otonomi di Tepi Barat.

Kekerasan yang dilakukan pemukim merupakan kekhawatiran yang semakin besar di kalangan sekutu Barat Israel. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS), telah menjatuhkan sanksi terhadap pemukim yang melakukan kekerasan dan meminta Israel berbuat lebih banyak untuk mengakhiri kekerasan tersebut.

Seperti diketahui, Kantor Hak Asasi Manusia PBB pada Selasa (4/6/2024) menyerukan diakhirinya kekerasan antara pasukan keamanan Israel dan pemukim Yahudi di Tepi Barat, yang telah menewaskan lebih dari 500 warga Palestina sejak dimulainya Israel-Hamas. konflik Perang di Gaza.

Dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa Israel menggunakan kekuatan yang tidak perlu dan tidak proporsional di Tepi Barat yang diduduki. PBB juga mengutuk penolakan sistematis terhadap bantuan medis.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan PBB tersebut.

Misi diplomatik Israel di Jenewa mengatakan tindakan mereka di Tepi Barat merupakan respons terhadap peningkatan tajam serangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *