2 Tahun Berlalu, Emosionalnya Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan saat Bertemu Manajemen Arema FC

MALANG – Krisis Kanjuruhan sudah berlalu dua tahun lalu. Keluarga korban kecelakaan Kanjuruhon Malang juga bertemu dan berdiskusi dengan manajemen Arema FC bersama kontraktor pemenang tender perbaikan stadion. Saat itu, keluarga orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Kanjuruhan sedang emosi.

Pertemuan sendiri digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dan Polres Malang. Mereka membahas proses renovasi Stadion Kanjuruhan Malang, termasuk rencana penggunaan kembali stadion tersebut oleh Arema FC.

Dalam diskusi yang digelar di Aula Polresta Malang, Selasa 28 Mei 2024, Gubernur Malang Bupati M Sanusi dan Kapolres AKBP Malang Putu Holis Aryana langsung menggelar pertemuan dengan manajemen Singo Edan – Arema FC. – yang diwakili oleh General Manager FC Yusrinal Fitriandi. Selain itu, dua orang lainnya berasal dari kepengurusan Arema.

Sementara itu, seluruh keluhan keluarga korban kecelakaan Kanjuruhan telah disampaikan kepada manajer proyek PT Vaskita Karya, pihak pelaksana rehabilitasi taman bermain tersebut. Dimulai dari patung memorial, banyak hal yang akan disesuaikan dengan kebutuhan keluarga masyarakat yang terlibat dalam renovasi stadion.

Sementara itu, keluarga korban mengadukan manajemen Arema FC selama hampir dua tahun. Namun saat renovasi Stadion Kanjuruhan hendak selesai, pihak berwenang tiba-tiba mendatangi keluarga korban kecelakaan di Kanjuruhan.

Salah satu keluarga yang terlibat tragedi Kanjuruhan, Nuri Hidayat tak bisa mengungkapkan perasaannya saat bertemu dengan manajemen sepak bola Arema. Bahkan, beberapa keluarga peserta tak kuasa menahan air mata saat berbincang dengan CEO Arema FC Muhammad Yusrinal Fitriandi atau akrab disapa Inal.

“Sebenarnya saya merasakan kritik terhadap Arema, saya merasakan kritik terhadap gubernur, saya ungkapkan semuanya. Ini yang membuat keluarga korban saat ini resah. Korban tragedi Kanjuruhan,” kata Nuri Hidayat, setelah debat pada hari Selasa 28 Mei 2024.

Nuri pun turut berduka karena begitu Stadion Kanjuruhan Malang diperbaiki, pihak berwenang menghubungi keluarga korban yang kesulitan menghibur anggotanya yang meninggal.

“Setelah dua tahun membangun stadion, mereka datang kepada kami, mereka ingin datang kepada kami, mereka bergantian bepergian, gila, ketika kami bertarung, sekarang mereka tidak tahu. makanya mereka sibuk di luar kota, kenapa mereka masak seperti ini.”

(Keluarga korban tragedi Kanjuruhan bertemu dengan manajemen Arema FC. Foto: Avirista Midaada/MNC Portal Indonesia)

Sementara itu, CEO Arema FC Muhammad Yusrinal Fitriandi meminta maaf kepada keluarga korban kecelakaan Kanjuruhan, jika dua tahun lalu setelah 1 Oktober 2022 ia menganggap keluarga korban tidak mendapat nafkah.

“Saya juga pengurusnya, saya mohon maaf kepada mereka, maksudnya pertemuan ini memikirkan masa kini dan masa depan, atau apa yang bisa kami bantu, dukungan apa yang bisa kami berikan kepada keluarga perempuan yang terluka. polisi masyarakat dilibatkan dalam komunikasi dan dukungan,” kata Inal.

Bagi Inal, saat ini ia tak lagi membicarakan persoalan dua tahun lalu, dan ke depan ia akan sering membicarakannya. Selain itu, usai rapat konsultasi yang digelar Pemprov Malang dan Polres Malang, pihaknya berjanji akan kembali menggelar pertemuan dengan keluarga korban.

“Pertama kami ngobrol sedikit. Kami akan bertemu dengan keluarga perempuan yang terluka dan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Mereka juga punya saran berdasarkan kerja sama Pemprov Arema, kepolisian, dan pemerintah.” kata Inal di akhir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *