3 Fakta Teroris OPM Serang Jemaat Gereja dan Sekolah

JAKARTA – Serangan teroris kembali dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM)/KKB. Kali ini mereka bekerja di wilayah Pegunungan Bintang di Dataran Tinggi Provinsi Papua, Burma.

Inilah faktanya.

1. KKB datang saat masyarakat beribadah

AKBP 2024 Ketua Satgas Humas Proses Perdamaian AKBP Bayo Soseno membeberkan kronologis kejadian tersebut. Kelompok teroris menyerang warga saat mereka sedang salat.

Mereka kemudian menyita alat elektronik milik masyarakat yang sedang beribadah pada Minggu, 5 Mei 2024.

“Pada saat jamaah sedang beribadah pada hari Minggu, empat orang OPM datang membawa senjata api, mengancam dan menyita barang-barang elektronik,” kata Bayo dalam keterangannya yang dikutip Selasa, 7 Mei 2024.

2. Pesan ponsel

Bayo mengatakan, barang yang disita OPM adalah telepon seluler milik kelompok bernama David Korwa yang bekerja sebagai petugas kesehatan di sebuah pusat kesehatan masyarakat di Burma.

“OPM juga menyita telepon seluler milik Verdun Rumansara, seorang petugas kesehatan yang bekerja di Pusat Kesehatan Masyarakat Burma,” tambahnya.

3. Puskesmas dan Sekolah Satron

Tak hanya di situ, ODM juga menyita satu unit laptop milik Kepala Puskesmas Burma atas nama Andy Visali, jelas Bayo.

“Setelah menyita barang-barang elektronik jamaah, OPM menuju ke halaman sekolah sehingga menimbulkan kepanikan di kalangan guru dan mereka lari ke hutan untuk bersembunyi,” ujarnya.

Pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai korban jiwa dalam operasi OPM di wilayah Burma hingga kawasan Pegunungan Bintang.

“Saat ini, petugas kesehatan distrik Burma yang menjadi korban penyitaan barang elektronik oleh OPM, tinggal di rumah Kepala Puskesmas Burma,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *