3 Tips Aman Menjadi Agen BRILink

JAKARTA – Agen BRILink kerap menjadi sasaran oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, agen harus berhati-hati untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepala Cabang BRI KC Jakarta Otista R Mochamad Yogiprayogi menceritakan kepada newfictionwriters.com tips sukses menjadi agen BRILink agar aman menjalankan fungsinya dalam memberikan layanan perbankan kepada nasabah dan masyarakat.

1. Setor saat lalu lintas puncak

Menurut Yogi, lokasi agen BRILink berada di tempat yang ramai, bukan di tempat yang sepi dan gelap. Agen dilaporkan mendekati kerumunan.

“Nah, kalau bisa back up, jangan tunggu sampai gelap baru berangkat,” ujarnya.

2. Pengelolaan kas

Berikutnya, kata Yogi, yang perlu dilakukan agen BRILink tidak hanya sekedar menerapkan lokasi penyimpanan, tapi melangkah lebih jauh.

“Inilah pentingnya pengelolaan kas persediaan,” kata Yogi.

Jangan sampai hal ini terjadi ketika Anda sudah mendapatkan deposit dan mendapatkan uang lalu menumpuknya. Hal ini akan menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan seperti kerugian.

Pengalaman Yogi yang bisa dijadikan contoh adalah ia menemukan agen BRILink di Ogan Ilir, Sumatera Selatan yang pandai mengelola uangnya.

Menurutnya, agen BRILink ini unik. Karena agen BRILink ini dilengkapi dengan lobi bank. Ada 4 kursi berturut-turut, ada loket tiket khusus.

Pemilik perkebunan memetakan tanggal gaji bagi para karyawan perkebunan (yang merupakan sumber mata pencaharian bagi sebagian besar penduduk setempat).

“Minimal 2.000 pekerja. Mereka tidak bisa kemana-mana, kalau keluar areal perkebunan harus masuk ke dalam perkebunan yang lebat atau rakit kayu. Tapi pemilik melakukan pengelolaan kas dengan baik,” ujarnya.

Ini menghitung kapan harus menyetor dan menerima uang tunai. Hal ini mempengaruhi perputaran keuangan.

3. Tanpa uang tunai.

Mulailah mengedukasi pelanggan untuk beralih ke non-tunai. Jika Anda nasabah Bank BRI, transfer nontunai bisa Anda optimalkan.

“Sebenarnya tidak harus cashless. Misalnya, kalau kerja di sana, dapat gaji, ambil uang tunai, lalu kirim ke desa, kenapa tidak buka rekening? Anda lebih leluasa berbelanja.” “, tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *