5 Fakta Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Perumahan

JAKARTA – Pemerintahan Prabowo-Gibran akan memulihkan Kementerian Perumahan Rakyat. Hashim Johadikusumo, selaku Ketua Satgas Perumahan Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, pembentukan Kementerian Perumahan Rakyat akan dipisahkan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pemisahan ini merupakan bentuk komitmen terhadap pengembangan sektor perumahan Prabowo dan Gibrant.

Berikut fakta terkait pembentukan Kementerian Perumahan Rakyat yang dirangkum Okeson pada Senin (16/9/2024).

1. Kementerian Pekerjaan Umum fokus pada infrastruktur

Hashim menjelaskan, Kementerian PUPR akan tetap menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan akan mengurus hal-hal terkait infrastruktur PU dan perumahan khusus perumahan.

Hashim mengatakan, hal ini menunjukkan komitmen Pak Prabowo Mass Gibran terhadap pembangunan.

2. Ikuti simpanan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan rencana pembentukan kementerian perumahan pemerintah berikutnya bisa lebih fokus untuk mengatasi backlog perumahan di Indonesia.

Karena backlognya masih besar, masih ada sembilan juta unit rumah, menurut saya Kementerian Perumahan Rakyat lebih baik, jadi lebih fokus, kata Basuki.

2. Program 3 juta rumah

Menurut Basuki, proyek Kementerian Perumahan Rakyat pada pemerintahan mendatang akan mendukung proyek tiga juta rumah milik Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Menurut saya, rencana itu bagus karena presiden terpilih punya rencana tiga juta rumah per tahun di perkotaan dan pedesaan. Jadi dengan dibentuknya Kementerian Perumahan Rakyat, pemerintahan Pak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Akan lebih fokus,” ujarnya.

3. Fokus perumahan

Basuki Hadimuljono mengatakan pemisahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat akan mengalihkan perhatian pada kerja masing-masing instansi.

“Kalau saya bilang lembaga itu hanya wahana untuk mencapai suatu tujuan, dulu hanya PU, jadi PU, jadi listrik, jadi PUPR, kalau mau dipisah lagi Kementerian Perumahan Rakyat, tidak masalah, “ucap Basuki.

4. Pembagian tugas

Basuki kemudian mengatakan, setelah pemisahan kementerian tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum akan menjadi pembangun industri jasa konstruksi di Tanah Air.

“Yang saya dengar dari Pak Hasim (Satgas Perumahan Prabovo) membawa Kementerian PU (Pekerjaan Umum) kembali ke bisnis inti PU, jadi hanya pengembangan masyarakat, karya kreatif, dan sumber daya alam, dan itu benar,” Basuki. dikatakan

5. Tidak masalah

Menurut Basuki, Kementerian Pekerjaan Umum bisa lebih fokus pada kualitas pelayanan konstruksi di sektor jalan dan jembatan, infrastruktur perumahan dan kawasan, infrastruktur sumber daya air, dan infrastruktur perumahan.

“Karena PU itu produsen jasa konstruksi, maka aturan pembangunan gedung ada di Kementerian PUPR dan yang lain menyusul, jadi tidak ada masalah,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *