5 Negara Anggota BRICS Pendukung Palestina

 RUSIA – Ada beberapa negara anggota BRICS yang mendukung Palestina di tengah konflik antara mereka dan Israel. Meski tidak semua negara anggota BRICS mendukung Palestina, namun separuh negara pendiri BRICS masuk dalam daftar tersebut.

BRICS sendiri merupakan akronim dari lima negara pendirinya yaitu Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Selain kelima negara tersebut, BRICS menyambut beberapa anggota baru pada bulan Januari tahun ini, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Iran dan Ethiopia.

Cara BRICS menangani konflik internasional paling menarik perhatian kelompok ini. Salah satu contohnya adalah konflik Israel-Palestina. Menurut Al Jazeera, Palestina termasuk salah satu negara yang meminta bergabung dengan BRICS, dan hal ini disambut baik oleh BRICS.

Mengingat bagaimana BRICS membuka tangan terhadap Palestina, tidak mengherankan jika beberapa negara BRICS mendukung Palestina. Jadi negara BRICS mana yang mendukung Palestina?

Berikut lima negara anggota BRICS yang mendukung Palestina, seperti dilansir berbagai sumber:

1. Cina

Negara BRICS pertama yang mendukung Palestina adalah Tiongkok. Melalui Menteri Luar Negerinya Wang Yi, Tiongkok menyatakan dukungannya terhadap Palestina, dengan mengatakan bahwa Tiongkok mendukung hak rakyat Palestina untuk melindungi hak-hak nasionalnya. Tiongkok juga telah lama menyerukan solusi dua negara terhadap konflik antara Israel dan Palestina. Dalam pertemuan BRICS yang membahas konflik Gaza, Tiongkok kerap menyampaikan simpatinya terhadap situasi yang dihadapi Palestina. Mengutip sumber terpercaya, China menilai awal mula konflik Palestina sendiri disebabkan oleh hak warga Palestina atas negara dan hak hidup mereka yang sudah lama diabaikan.

2. Rusia

Rusia merupakan salah satu negara yang mendukung Palestina. Bahkan selama hubungannya yang panjang dengan Palestina, Rusia tidak pernah menyatakan sayap Hamas mana pun sebagai kelompok teroris. Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri, konflik antara Israel dan Palestina merupakan akibat dari kegagalan diplomasi Amerika di Timur Tengah. Rusia juga meminta komunitas internasional untuk bekerja sama dalam meredakan konflik Israel-Palestina dengan mencari solusi yang cocok bagi kedua negara. Selain itu, Rusia juga mengajak negara-negara anggota BRICS lainnya untuk berpartisipasi langsung dalam mencari solusi.

3. Iran

Iran adalah salah satu negara anggota baru BRICS. Namun, Iran telah lama mendukung Palestina. Di masa lalu, Iran memiliki hubungan dekat dengan Israel. Segalanya berubah setelah revolusi Iran tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Khomeini, yang sangat membenci Israel sehingga ia menyebut Israel sebagai “musuh Islam” dan “Setan kecil”. Iran juga mendukung kelompok yang berperang melawan Israel, seperti Hamas dan Hizbullah. Iran bisa dikatakan tidak tanggung-tanggung dalam mendukung Palestina dalam konflik Israel-Palestina.

4. Afrika Selatan

Afrika Selatan telah menunjukkan lebih dari sekadar dukungan ironis terhadap Palestina. Pada bulan Januari tahun lalu, Afrika Selatan membawa Israel ke Mahkamah Internasional, atau ICJ, dengan tuduhan melakukan genosida di Jalur Gaza. Langkah Afrika Selatan perlahan mendapatkan dukungan dari negara-negara lain. Bantuan untuk Palestina bukanlah hal baru di Afrika Selatan. Melihat nasib bangsa Palestina yang sama dengan masyarakat Afrika Selatan di masa lalu, negara ini sudah lama mendukung Palestina. Afrika Selatan juga telah menarik diplomatnya dari Tel Aviv pada awal November 2023, serta memutus hubungan diplomatik dengan Israel dan menutup kedutaan Israel di Pretoria.

5. India

Negara terakhir dalam daftar yang mendukung Palestina adalah India. Negara ini mengakui Palestina pada akhir tahun 1980an, menjadikannya salah satu negara pertama yang mengakui keberadaan Palestina. Menurut The Economic Times, India telah lama mendukung solusi dua negara, yang menyerukan pembentukan negara Palestina yang bebas, layak dan mandiri dalam batas-batas yang diakui dan setuju untuk hidup berdampingan secara damai dengan Israel.

Meskipun India telah memberikan dukungan kepada Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, New Delhi tetap khawatir dengan penggunaan kekuatan berlebihan yang dilakukan Israel. India juga menanggapi serangan Israel baru-baru ini terhadap kamp pengungsi Rafah.

“Hilangnya nyawa warga sipil secara tragis di kamp pengungsi di Rafah sangat mengkhawatirkan. Kami selalu menyerukan perlindungan warga sipil dan menghormati hukum kemanusiaan internasional dalam konflik yang sedang berlangsung,” kata juru bicara MEA Randheer Jaiswal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *