5 Tahun Berlalu, Begini Perkembangan Terbaru Pembunuhan Siswi SMK Noven di Bogor

BOGOR – Pemerkosaan dan pembunuhan Vina Dewi Arsita dan pacarnya Muhammad Risky Rudiana atau Eki di Cirebon tahun 2016 kembali mencuat di tahun 2024 dengan judul “Vina Sebelum 7 Hari, Kisah Nyata”. Terungkap dari semangat Vina.

Polisi menangkap 8 pelaku pembunuhan dalam kejadian ini. Namun ketiga pelaku yang masih buron tersebut berhasil dikejar polisi.

Di Bogor juga ada kasus pembunuhan yang cukup mengenaskan, yakni tewasnya Andreana Yubelia Nowan Kahia (18) yang tewas ditusuk orang tak dikenal di sebuah gang di Jalan Riaw, Baranangsiang, Kota Bogor pada 8 Januari 2019.

Berbeda dengan kasus Vina, pelaku pembunuhan Nave belum tertangkap, sudah lima tahun berlalu. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi dan menangkap tersangka yang terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Kabareskrim Polres Bogor Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan terkait kasus Nowan. Memulai pemeriksaan barang bukti dari TKP ke Puslabfour dan mengirimkan rekaman CCTV ke Polsek Pusinafis untuk mengidentifikasi wajah tersangka.

Berdasarkan hasil rekaman CCTV yang dipublikasikan Mabes Polri, disebutkan bahwa kami belum bisa memberikan data calon yang lengkap atau jelas karena CCTV yang diberikan masih belum jelas, yang kedua, hal ini mungkin disebabkan oleh Dugaan pelaku kejadian ini masih di bawah umur dan belum mencatatkan nomor e-KTP sehingga menambah hambatan atau kendala dalam penyidikan yang sedang berjalan, kata Lutfi kepada wartawan, Senin (20/5/2024).

“Kemudian hasil lab tersebut dikaitkan dengan DNA yang terdapat pada barang bukti. Hasil lab menunjukkan tidak ada DNA lain yang diyakini milik pelaku, sehingga kami masih berusaha mencari bukti tersebut.” untuk mengidentifikasi calon yang telah ditetapkan sebagai tersangka lainnya,” ujarnya.

Langkah selanjutnya, polisi akan mencoba memeriksa kembali para saksi. Hal itu dilakukan untuk mencari benang merah pada citra tersangka pelaku.

“Untuk saksi yang diperiksa, sudah diperoleh keterangan 34 saksi yang meliputi teman dekat, teman sekolah, keluarga dan kerabat korban. Kemudian dari beberapa yang kami periksa ada 5 calon. Kami pertimbangkan tapi tidak ada yang mendukung. Buktinya, “Kami masih mencoba bukti-bukti lain untuk menentukan apakah calon tersebut dapat ditetapkan sebagai tersangka atau tidak,” ujarnya.

Nantinya, Luthfi menambahkan, pihaknya akan berusaha memberikan bukti ilmiah melalui koordinasi dengan beberapa psikolog forensik, kriminolog, dan pakar gerak tubuh. Di sana, dalam rekaman CCTV, terdakwa memiliki ciri khasnya sendiri, yaitu cara berjalan dengan tangan di dagu.

Maka tingkatkan rasa percaya diri kita untuk menetapkan tersangka calon ini. Dari masyarakat Indonesia termasuk keluarga korban, kami mohon doa restunya agar usaha kami dimudahkan oleh Yang Maha Kuasa dan kami berjanji akan melakukannya. Tidak ada kejahatan yang sempurna. , kami akan buktikan bahwa kami bisa menyelidiki dan membuka kejadian ini sampai selesai,” ujarnya.

Seperti diketahui, Andriana Yubelia Noven Cahya (18) meninggal di sebuah gang kecil di Jalan Riau, Baranangsiang, Kota Bogor. Pada Selasa, 8 Januari 2019, almarhum ditusuk hingga tewas oleh orang tak dikenal.

Korban saat hendak pulang sekolah ditikam saat hendak menyeberang jalan dan terekam kamera CCTV di sekitar lokasi. Hasil visum menunjukkan adanya luka tusuk sedalam 25 cm dan lebar 3 cm di dada kiri almarhum. (fk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *