9 Negara yang Ternyata Tidak Diakui PBB, Salah Satunya Palestina

LONDON – Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi didirikan pada 24 Oktober 1945 sebagai organisasi internasional yang mendorong kerja sama internasional. PBB mempunyai 193 negara anggota. Selain 193 negara anggota PBB, setidaknya ada 9 negara yang tidak diakui sebagai negara anggota PBB.

Pasalnya, negara-negara tersebut masih belum memenuhi banyak syarat pembentukan suatu negara, seperti syarat de facto maupun syarat de jure.

Berikut sembilan negara yang belum diakui PBB maupun dunia menurut laporan dari berbagai sumber.

1. Ossetia Selatan dan Abkhazia

Ossetia Selatan adalah wilayah yang memisahkan diri dari Georgia. Menurut Le Journal International, semuanya bermula ketika Republik Uni Soviet runtuh dan Georgia mencabut otonomi Ossetia Selatan. Georgia, yang menganggap Ossetia Selatan sebagai minoritas dengan otonomi ilegal, memicu konflik bersenjata dari tahun 1991 hingga 1992. Itu diakhiri dengan perjanjian damai dan penandatanganan deklarasi kemerdekaan Ossetia Selatan. Serangan lain terjadi pada bulan Agustus 2008 oleh Georgia untuk mendapatkan kembali kendali atas Ossetia Selatan. Pertempuran yang meluas hingga Abkhazia berakhir dengan kekalahan Georgia. Hasil akhir bagi Ossetia Selatan dan Abkhazia adalah pengakuan atas Rusia, Nikaragua, Venezuela, dan Nauru

2. Republik Demokratik Arab Sahrawi atau Sahara Barat

Wilayah Sahara Barat yang awalnya dikuasai Spanyol kemudian juga dikuasai Maroko yang mengklaim kedaulatan atas wilayah tersebut. Pada tahun 1975, Maroko membentuk gerakan protes massal strategis yang disebut Green March untuk menaklukkan wilayah yang sebelumnya dikuasai Spanyol. Seperti dilansir Le Journal International, Spanyol menandatangani Perjanjian Madrid pada tahun 1979 untuk membagi wilayahnya antara Maroko dan Mauritania. Sahara Barat yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1976 kemudian mendirikan negara bernama Republik Demokratik Arab Sahrawi. Meski Sahara Barat telah mendeklarasikan kemerdekaannya dan diakui oleh 44 negara anggota PBB, Maroko masih menguasai 80% Sahara Barat.

3. Transnistria

Transnistria, juga disebut Republik Pridestrian Moldova (RMN), terletak di antara Ukraina dan Moldova, dengan ibu kota Tiraspol bernasib sama dengan Ossetia Selatan. Transnistria tidak hanya masih belum diakui oleh PBB, tetapi juga sedang berkonflik dengan Moldova sebagai tanah kelahirannya. Keterlibatan Rusia dalam membantu proses pemisahan diri Transnistrian menghasilkan kesepakatan antara Moldova dan Rusia pada tahun 1992 untuk mendeklarasikan RMN. Menurut Le Journal International, satu-satunya negara yang saat ini mengakui Transnistria baru adalah Ossetia Selatan, Abkhazia, dan Nagorno-Karabakh.

4. Nagorno-Karabakh

Nagorno, yang terletak di antara Azerbaijan dan Armenia, mendeklarasikan kemerdekaan dari Azerbaijan pada tahun 1991. Tujuan Nagorno melepaskan diri dari Azerbaijan adalah agar dapat menjaga hubungan dengan Armenia, karena 80% penduduk Nagorno adalah orang Armenia. Menurut Le Journal International, hanya ada tiga negara yang mengakui kemerdekaan Nagorno-Karabakh, yakni Abkhazia, Ossetia Selatan, dan Transnistria. Sempat muncul isu mengenai pengakuan Nagorno sebagai anggota PBB, namun isu tersebut tidak pernah dibahas lebih lanjut.

5. Kosovo

Berbeda dengan negara-negara sebelumnya, Kosovo bisa dikatakan menjadi negara yang paling dikenal. Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 2008 dan diakui oleh 110 negara anggota PBB dan Taiwan. Kosovo terletak di Serbia dan mayoritas penduduknya adalah orang Albania. Jumlah negara anggota PBB yang mengakui kemerdekaan Kosovo nyatanya cukup untuk mengangkat Kosovo menjadi negara anggota PBB. Namun menurut Le Journal International, Tiongkok dan Rusia, sebagai anggota tetap PBB, menggunakan hak veto mereka dan menyatakan bahwa kemerdekaan wilayah Kosovo adalah ilegal. Jika Kosovo memperoleh kemerdekaan penuh dari Serbia, hal ini akan menjadi kerugian teritorial terbesar bagi Serbia setelah kemerdekaan Montenegro.

6.Taiwan

Taiwan telah mendeklarasikan kemerdekaannya sejak tahun 1949. Pasca kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, Republik Tiongkok atau Taiwan menduduki pulau yang kini menjadi wilayah otonomi mereka. Le Journal International juga menunjukkan bahwa Taiwan hanya menjadi anggota tetap PBB hingga tahun 1971. Taiwan menjadi anggota PBB karena Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menentang keras pemisahan diri Taiwan dari RRT dengan terus mengklaim wilayahnya. bagian dari Republik Rakyat Tiongkok. Dengan demikian, Taiwan dan Republik Tiongkok tidak diakui oleh PBB, selain faktanya hanya 22 negara anggota PBB yang mengakui Taiwan.

7. Palestina

Palestina mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 15 November 1988, dengan 132 negara anggota PBB mengakui kemerdekaan Palestina. Menurut iNews, Palestina adalah bagian dari Kekaisaran Turki Ottoman dan menjadikan Yerusalem sebagai ibu kotanya. Menurut Okezone, Palestina yang belum menjadi anggota PBB saat ini dianggap sebagai negara non-anggota yang hanya sekedar pengamat.

8. Republik Somaliland

Republik Somaliland adalah bekas wilayah kekuasaan Inggris dan terletak di sepanjang bagian kering Laut Merah. Menurut Business Insider, Republik Somaliland mendeklarasikan kemerdekaannya dari 26 Juni 1960 hingga 1 Juli 1960, berakhir ketika negara tersebut memilih untuk bersatu dengan bekas jajahan Italia di Somalia untuk membentuk Republik Somalia. Namun, pemerintahan Somalia kemudian runtuh pada tahun 1991, menyebabkan Republik Somaliland mengadakan referendum untuk menjadi negara merdeka kembali. Republik Somaliland memang telah memenuhi ciri-ciri sebuah negara, mulai dari pemerintahan yang diakui, supremasi hukum, dan pemilu. Namun, kekhawatiran mengenai ancaman terhadap tatanan politik Somalia yang rapuh telah menyebabkan banyak negara tidak mengakui demokrasi.

9. Rusia Baru

Mengutip Le Journal International: New Russia didirikan pada tahun 2014 dan merupakan gabungan dari wilayah bekas Soviet yaitu Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk. Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk memisahkan diri dari Ukraina setelah Rusia mencaplok Krimea. Menurut laporan Sindonews, kedua negara yang bersatu membentuk Rusia Baru ini telah mengakui kemerdekaannya dari Rusia, Kuba, Venezuela, Suriah, Nikaragua, Abkhazia, dan Ossetia Selatan. Krisis yang sedang berlangsung di Ukraina membuat Rusia Baru tidak yakin akan status wilayah ini, meskipun Rusia dan PBB sendiri telah mengakui keberadaan wilayah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *