Jakarta – Komika asal Sukabumi, Gerall Saprila alias Gerallio dilaporkan ke polisi karena melanggar bahasa isyarat saat membuat konten lucu dan mempostingnya di akun media sosialnya. Polisi masih menyelidiki kasus ini.
Inilah kebenarannya:
Seorang wartawan
Gerallio dilaporkan di Metro Jakarta Selatan oleh Muhammad Andika Panji, pendiri IDHOLA untuk tunarungu.
Laporan ini dibuat dua hari lalu, Jumat, 10 Mei 2024 dengan jurnalis M Andika Panji, korban tulisan publik @idhola dan akun Instagram @gerallio. Senin, 13 Mei 2024.
Alasannya dinyatakan
Menurutnya, Gerallio disebut-sebut karena tindakannya dalam mengukur pergerakan sinyal yang dianggap menyinggung dalam bahasa isyarat. Gerallio meniru bahasa isyarat saat membuat konten lucu dan mempostingnya di akun media sosialnya.
“Reporter ini memposting video lucu yang mensimulasikan bahasa isyarat yang tidak ada,” katanya.
Maaf atas tenggat waktunya
Video tersebut diunggah oleh seorang reporter dan reporter tersebut meminta Geraldio untuk meminta maaf. Komentarnya berbunyi, ‘Apakah bahasa isyarat netral dalam bantuan virus yang cepat? Ini bukan permainan! Harap hapus video ini dan buat permintaan maaf video dalam waktu 24 jam. Kami akan lapor ke polisi.
Tidak ada Jawaban
Namun, alih-alih meminta maaf, Gerallio justru tak membalas komentar tersebut. Ketika Gerallio menanggapi laporan reporter tersebut, Gerallio hanya menganggapnya tidak penting.
Namun, komentar tersebut tidak ditanggapi. Sebaliknya, pelapor mengirimkan video lain yang mana pelapor menanggapi semua komentar, kecuali komentar para pengunjuk rasa, mereka tidak merespons. Kurang lebih penting, kata laporan itu. ucapnya merujuk pada Polda Metro Jaya.
Anda diancam oleh ITE
Perbuatan Komika Gerallio dilaporkan ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik berdasarkan Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 157 (1), serta Pasal 27 ayat 1 dan 2 ITE dan/atau Pasal 7 juncto Pasal. 144 UU ini. 8 Tahun 2016 tentang Disabilitas.
(Aula)
