JAKARTA – Mengetahui awak kapal WNI di Yaman ternyata disandera kelompok Houthi yang menyerang Israel. Tentu saja serangan ini membuat marah negara.
Selain itu, gerakan Houthi Yaman mengatakan mereka telah menembakkan beberapa roket ke kota Eilat di Israel, menyusul serangan publik pertama Israel terhadap kelompok yang terkait dengan Iran sehari sebelumnya.
Inilah yang dia ketahui tentang kelompok Houthi yang menyerang Israel yang tampaknya menyandera awak kapal Indonesia di Yaman:
Kelompok Houthi adalah kelompok sekutu Iran yang berbasis di Yaman. Serta respon terhadap pengeboman Israel di Gaza dan kegagalan masyarakat internasional mengakhirinya.
Kelompok Houthi terutama menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, dan pada bulan Desember Amerika Serikat membentuk koalisi multilateral untuk melindungi lalu lintas komersial dari serangan. Pasukan tersebut sekarang memiliki lebih dari 20 negara, menurut Pentagon.
Houthi, juga dikenal sebagai Ansar Allah (Mitra Tuhan), adalah kelompok bersenjata yang menguasai sebagian besar Yaman, termasuk ibu kota Sana’a dan beberapa wilayah barat dan utara dekat Arab Saudi.
Kelompok Houthi muncul pada tahun 1990an, namun menjadi terkenal pada tahun 2014 ketika kelompok tersebut memberontak melawan pemerintah Yaman, memaksa mereka untuk mengundurkan diri dan memicu krisis kemanusiaan yang melumpuhkan.
Kelompok ini kemudian berjuang selama bertahun-tahun dengan dukungan Iran melawan koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi.
Pihak-pihak yang bertikai juga telah mencoba beberapa kali untuk menyelesaikan perundingan damai. Namun, para analis mengatakan kelompok Syiah tidak boleh dilihat sebagai proxy bagi Iran. Negara ini mempunyai basis, kepentingan dan ambisinya sendiri.
Yaman telah terlibat dalam perang saudara selama satu dekade, dengan kelompok Houthi yang mempertahankan kendali atas beberapa bagian negara tersebut. Kelompok ini mengadakan pembicaraan gencatan senjata dengan Arab Saudi, sementara pemerintahan resmi Yaman berbasis di Aden dan dipimpin oleh Presiden Rashad al Alimi.
Al-Alimi mulai menjabat pada tahun 2022 setelah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diasingkan menyerahkan kekuasaan kepadanya. Hubungan antara Hadi dan Houthi sangat buruk.
