Erick Thohir Tawarkan Aset BUMN di Sekitar Monas, Begini Kata PTPP

JAKARTA – PT Pembagunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) mendukung rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membentuk dana real estate.

Program tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan aset BUMN di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) setelah ibu kota resmi dipindahkan ke IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Kebetulan dana PT PP ada dua di sana, yang pertama Danareksa Tower, di BOT (Build Operate Transfer) selama 30 tahun dan BSI Tower juga di BOT selama 30 tahun,” direktur PTPP dikatakan . Direktur. Roman Arsyad dalam jumpa pers, Rabu (24/4/2024).

PTPP nantinya akan menjadi bagian dari dana real estat. Roman yakin dana properti akan mendorong nilai tambah aset BUMN di sekitar Mona, meski Jakarta bukan lagi ibu kota negara.

Nanti akan dikembangkan, seperti disampaikan Menteri BUMN, saat ini ditawarkan kepada investor asing untuk mengembangkan real estate di kawasan itu jika masuk ke IKN, jelasnya.

Roman mengatakan, setidaknya ada 13 aset BUMN di sekitar Mona yang memiliki prospek ke depan. Roman meyakini kehadiran investor lokal dan asing akan menambah nilai plus aset BUMN di sekitar Mona.

Masuknya investor asing dan dalam negeri akan berkontribusi pada valuasi aset kita di sana yang lebih baik, kata Novel.

Di sisi lain, PTPP menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 10-12 triliun pada semester I/2024. Sedangkan realisasinya pada kuartal I tahun ini mencapai sekitar Rp 5 triliun.

Roman Arsyad mengatakan perseroan berpotensi mendapat nilai kontrak baru hingga Rp 12 triliun pada semester pertama tahun ini.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan konstruksi milik negara itu akan kembali mengikuti berbagai tender yang sempat ditunda.

“Kalau kita proyeksikan di awal semester I 2024, yang kita rencanakan sekitar Rp 10-12 triliun. Mungkin ada potensi, kita akan (ikut) tender yang sudah dikeluarkan, mungkin lebih cepat, kami antisipasi soal itu (nilai kontrak baru),” kata Roman.

Secara total, target nilai kontrak PTPP meningkat 5 persen dibandingkan tahun 2023. Tercatat hingga Oktober 2023, PTPP telah mencatatkan pembelian kontrak baru senilai Rp29,31 triliun.

Capaian tersebut meningkat 34,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 21,82 triliun. Kontrak baru didominasi proyek dengan sumber pendanaan pemerintah sebesar 42,47 persen, pendanaan swasta sebesar 40,37 persen, dan pendanaan BUMN sebesar 17,16 persen.

Untuk meningkatkan kinerja, perseroan akan fokus dan memaksimalkan bisnis konstruksi. Sementara dari sisi investasi, perseroan juga akan fokus pada investasi pada proyek konstruksi.

Hal ini dimaksudkan untuk mencegah perusahaan melakukan investasi pada bisnis yang tidak sesuai dengan bisnis intinya.

“Tentunya melalui penilaian manajemen risiko yang terstruktur dan dilakukan dengan benar,” kata Roman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *