Usai Viral Bergaya Hedon, Mahasiswi Cantik Ini Akhirnya Mundur dari Beasiswa KIP

JAKARTA – Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) menghilang dan menjadi perbincangan dunia maya. Bukan karena prestasinya, tapi karena hidupnya yang dianggap mewah, padahal ia adalah seorang sarjana di KIP College.

Sebab, mahasiswa yang mendapatkan KIP Kuliah harus berasal dari kalangan tidak mampu. Beasiswa ini diberikan kepada kelompok masyarakat kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Mahasiswa tersebut dikritik warganet karena berhak mendapatkan KIP meski hidupnya penuh uang. Juga, halaman Twitter siswa tersebut mengatakan dialah yang menulis tweet tersebut.

“2023 adalah tahunku. Aku akan membeli semua yang kuinginkan dari awal. Ponsel, gadget, bahkan tas mahal. Aku bisa menghidupi adik-adikku mulai dari biaya sekolah hingga pendidikan. kuliah. Kamu bisa mengganti ibumu. Tanpa kredit, aku mengerti saat umurku 19 tahun,” tulisnya di akun @digidegu (30/04/2024).

Surat tersebut menjadi perhatian masyarakat setelah bocor dengan menambahkan bukti foto akun Instagram mahasiswa tersebut di salah satu unggahan anonim akun menfess pangkalan Undip.

“Jujur saja, saya rasa dia bahkan tidak mengatakan bahwa dia adalah penerima KIPC. Kalaupun dia bisa berhenti dari pekerjaannya, saya kecewa,” tulis orang yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Sebelumnya, mahasiswa tersebut mengaku selama beberapa tahun terakhir ia bekerja untuk melunasi hutang orang tuanya selama ia kuliah.

“Aku tidak tahu siapa pengirimnya, tapi aku benar-benar bekerja mencari uang untuk membayar hutang orang tuaku, bahkan aku membayar biaya hidupku dan aku memberikan uang kepada semua orang tuaku. Tolong beritahu aku, Kak, jawabnya .

Namun, ada pula warganet yang marah atas ulah pelajar tersebut. Menurut mereka, cara hidup mereka dinilai sudah cukup. Warganet menuntutnya mencabut haknya menjadi pemegang dana KIP dan menulis surat pengunduran diri.

Usai diserang netizen, mahasiswa tersebut menjelaskan di akun Twitternya dengan memposting bukti permintaan penarikan KIP.

Izinkan saya mengklarifikasi bahwa saya tidak pernah memalsukan informasi beasiswa. Saya berbagi situasi dengan keluarga saya. Ayah saya meninggal karena kanker 10 tahun yang lalu, dan yang tersisa hanyalah pengobatan tagihan dengan jaminan rumah, tulis siswa tersebut.

“Saya memahami kesalahan saya dan meminta maaf kepada semua pihak atas kerugian yang saya timbulkan,” lanjutnya sambil menambahkan bukti bahwa dirinya telah mengirimkan surat pengunduran diri ke polisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *