JAKARTA – Begitulah hikmah peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024, Gregoria Marska Tunjung.
Medali pertama Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Gregoria meraih medali perunggu setelah terhenti di semifinal dan lawannya Carolina Marin dari Spanyol cedera dalam perebutan medali perunggu. Karena itu, beberapa orang tertarik dengan citra dan pendidikannya.
Berikut latar belakang pendidikan peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 Grigoria Marska Tunjung.
Di tahun Wanita kelahiran Wonogiri, 11 Agustus 1999 ini memilih berkarier di dunia olahraga. Awalnya dia belajar karate, namun kemudian ayahnya melihat bakat Gregorian di bulutangkis.
Gregory memulai karirnya di Jawa Barat, PB Mutiara Kardinal Bandung. Kemudian pada tahun tersebut Pada tahun 2013, ia diundang PBSI untuk mengikuti Pelatnas Sipayung di Jakarta Timur.
Pada Malaysia International Challenge 2014, atlet bertinggi badan 164 cm ini menempati posisi kedua dalam latihannya di National Training Center.
Mengenai pendidikannya sendiri, ia memilih home schooling karena ia fokus pada karirnya sebagai pemain bulutangkis.
Setelah itu, prestasinya semakin gemilang.
Gregoria menjuarai ajang Singapore International Series dan Indonesia International 2015.
Namun saat mengikuti Asian Youth Championship di Bangkok, ia hanya menempati posisi kedua.
Ia kemudian meresponsnya di BWF World Youth Championship 2017 di Yogyakarta, di mana ia memenangkan gelar World Junior pada usia 18 tahun.
Kemenangan tersebut mengakhiri 25 tahun absennya Indonesia di World Youth Championship. Di laga final, Gregoria mengalahkan Han Yu dari China 21-13, 13-21 dan 24-22.
Sejak saat itu, Grigoria mulai bergabung dengan kelompok pemuda perempuan. Berbagai kompetisi dan kejuaraan baik nasional maupun internasional telah diikutinya.
Ia meraih emas di Grand Prix India Open dan juga meraih perunggu di Sea Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
