Rafah Sudah Lama Menderita Akibat Serangan Brutal Israel

Rafah – Salah satu tempat perlindungan terakhir bagi warga Palestina yang melarikan diri dari serangan brutal Israel di Gaza, Rafah kini berada di bawah pemboman besar-besaran. Insiden ini merupakan babak terbaru dalam sejarah panjang kekerasan yang dialami kota kecil perbatasan tersebut di tangan Israel.

Israel melanjutkan serangan udara intensif di Rafah, menewaskan lebih dari seratus warga Palestina, kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, dan ribuan lainnya mengungsi, mungkin tidak punya tempat aman untuk pergi kecuali ke bulan.

Pembantaian pada Minggu (5/5/2024) tampaknya hanyalah awal dari kengerian yang akan datang, seiring Israel kini bersiap menyerang kota kecil pengungsi tersebut, memicu kekhawatiran akan terjadinya genosida dan pembersihan etnis. Rafah dianggap sebagai “zona aman” terakhir di Gaza, tempat 1,5 juta warga Palestina, atau sekitar dua pertiga penduduk asli Jalur Gaza, saat ini mengungsi.

Seperti diberitakan Jacobin, Rafah adalah kota kecil dan berdebu di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir. Menjelang perang genosida Israel di Gaza, Rafah hanya dihuni oleh kurang dari 300.000 warga Palestina; Pada awal Februari, kota ini telah berkembang menjadi hampir 1,5 juta penduduk dalam semalam. Tempat itu sekarang menyerupai kamp konsentrasi, dipenuhi keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi yang berdesakan di rumah-rumah dan tenda-tenda, sebagian besar dari mereka berada di tenda-tenda, beberapa di antaranya melanggar batas kuburan. Banyak orang tidur di jalanan.

Kota ini berada di ambang bencana kemanusiaan. Para pejabat kemanusiaan menggambarkan kamp Rafah sebagai tempat yang penuh keputusasaan. Kelompok-kelompok bantuan telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan ketika Israel memblokir bantuan kemanusiaan ke Gaza, bahkan memblokir pengiriman tepung. Tentara Israel memfilmkan diri mereka sendiri menghancurkan dan membakar gudang makanan di Gaza hingga membuat warga Palestina kelaparan sampai mati.

Serangan brutal Israel ke Rafah sebenarnya mempunyai sejarah panjang dan pahit. Selama tujuh dekade terakhir, Rafah telah berulang kali menjadi lokasi pembantaian tragis dan pengungsian massal Israel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *