Kisah Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Pebulu Tangkis Jepang yang Sebut Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sebagai Legenda Bulu Tangkis

Kisah Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi menarik untuk ditelusuri. Sebab, pebulutangkis ganda asal Jepang ini menyebut Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan sebagai legenda dunia bulu tangkis.

Pasalnya, dua pria papan atas Jepang mengaku ingin disebut ayah seperti Ahsan dan Hendra. Hal ini tak lepas dari performa luar biasa para Daddies asli di lapangan.

Dalam wawancara usai laga Indonesia Open 2022, Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi mengutarakan keinginannya. Tak ingin persis seperti Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, mereka ingin disebut sebagai Bapak Baru.

“Kami ingin disebut bapak-bapak, bukan Takoyaki, bapak-bapak di sini (Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan) keren, kami ingin sekeren mereka,” kata Yugo Kobayashi sambil tertawa.

“Ayah kecil,” lanjutnya.

Keinginan Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi untuk menjadi seperti ayah tentu merupakan hal yang wajar. Secara keseluruhan, sepanjang berkarier di dunia bulu tangkis, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan sungguh luar biasa. Mereka pun mendapat pukulan telak saat kalah sebagai DJ di penghujung Kejuaraan Dunia 2019.

Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan dipertemukan kembali pada tahun 2013 saat Hendra putus dengan Markis Kido dan Ahsan putus dengan Bona Septano.

Di awal kebersamaan, Ahsan/Hendra bertingkah aneh. Mereka bahkan berhasil mencatatkan rekor kemenangan Kejuaraan Dunia sebanyak 19 kali berturut-turut. Total, mereka mengumpulkan 3 gelar juara dunia yang diraih pada edisi 2013, 2015, dan 2019.

Selain gelar juara dunia, sejumlah prestasi lainnya juga diraih Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Diantaranya, mereka sukses menjuarai Piala Thomas edisi 2020, meraih medali emas Asian Games 2014, dan medali emas tiga edisi Kejuaraan Beregu Asia.

Jadi di level turnamen BWF, mereka memenangkan hampir semua turnamen level atas. Mulai dari All England, Singapore Open, New Zealand Open, BWF World Tour Finals, Malaysia Open, Indonesia Open dan masih banyak lagi.

Karena kesuksesan tersebut, wajar jika Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi memuji Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan sebagai legenda dan ingin menjadi seperti mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *