Ibu Kota Pindah, Jakarta Tetap Raja Ekonomi Indonesia

JAKARTA – Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur masih terus dibicarakan. Apa yang akan terjadi dengan Jakarta di masa depan? Apa jadinya Jakarta jika tidak lagi menjadi ibu kota?

Jawabannya adalah: Jakarta akan terus menjadi kota ekonomi terbesar di Indonesia. Pasalnya, perekonomian Jakarta akan tumbuh sebesar 4,90% pada kuartal II-2024.

10,99 persen pertumbuhan tersebut mencakup sektor-sektor seperti jasa keuangan, 7,57 persen pada akomodasi dan jasa makanan, serta 6,98 persen pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.

“Jakarta memimpin dengan memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia, dimana tiga sektor memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, antara lain sektor umum dan komersial yang berkinerja baik sekitar 17,95 persen, sektor keuangan dan asuransi memberikan kontribusi 11,56 persen, dan industri meningkat sebesar 11,32 persen. .” berlanjut.” katanya. DKI. Wakil Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Keuangan Jakarta, Sri Haryati.

Dari sisi inflasi, Jakarta memberikan kontribusi yang sangat besar sebesar 20,47% secara nasional. Pada Juli 2024, laju inflasi di Jakarta sebesar 1,97%, sedangkan laju inflasi nasional sebesar 2,13%.

Oleh karena itu, pengendalian inflasi di Jakarta sangat penting hal ini kita lakukan bersama berbagai pihak, ujarnya.

Investasi di Jakarta juga terus meningkat, dengan total investasi sebesar $8 miliar pada paruh pertama tahun 2024, atau 14,5% dari total investasi nasional, menunjukkan pemulihan dan pertumbuhan yang kuat. Total realisasinya mencapai 8 miliar dolar dan melampaui target periode pertama tahun 2024 sebesar 4,4 miliar dolar, dengan tingkat keberhasilan 181%.

“Tiga besar wilayah yang keberhasilan investasinya terbesar di Jakarta adalah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara. Singapura, Jepang, dan Korea Selatan menjadi investor terbesar di sini,” ujarnya.

Jakarta juga akan terus menjadi pusat investasi yang penting karena infrastrukturnya yang kuat, tenaga kerja yang efisien, dan dukungan pemerintah. Sementara itu, sektor yang paling banyak melakukan investasi adalah transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi sebesar 31 persen.

“Jakarta merupakan salah satu tujuan investasi terbaik karena infrastrukturnya yang kokoh, keterampilan, tenaga kerja, dan dukungan pemerintah. Investasi di Jakarta juga terus meningkat, dengan total investasi sebesar $8 miliar pada paruh pertama tahun 2024, atau 14,5% dari total investasi. Total realisasi tayangan nasional mencapai 8 miliar dolar AS, melampaui target periode pertama sebesar 181% pada tahun 2024. “Tiga daerah teratas yang berhasil mencapai keberhasilan investasi terbesar adalah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara,” ujarnya.

Menurut dia, meski ibu kota negara dipindahkan ke Kalimantan, Jakarta akan tetap berperan penting sebagai pusat bisnis, jasa keuangan, dan perdagangan. Jakarta akan bertransformasi menjadi kota global dalam hal perekonomian dan investasi.

“Berkontribusi sekitar 16,67 persen terhadap perekonomian nasional dan dengan jumlah penduduk 10,7 juta jiwa, Jakarta berperan penting dalam siklus bisnis dan keuangan Indonesia karena 70 persen pasokan uang negara melewati Jakarta,” ujarnya.

Menurut dia, aliran uang yang signifikan ini berperan penting bagi perekonomian nasional Jakarta. Memposisikan Jakarta sebagai kota yang krusial bagi kesejahteraan dan stabilitas Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *