Nadiem Bacakan Puisi di Akhir Rapat Kerja dengan DPR, Gambarkan Transformasi Pendidikan

JAKARTA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadim Makarim membacakan puisi usai rapat kerja dengan Komite X DPR RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Puisi tersebut mencerminkan perubahan besar yang terjadi di dunia pendidikan selama lima tahun terakhir.

Dalam puisinya, Nadeem bercerita tentang pengalaman siswa dan guru di masa lalu yang penuh dengan rutinitas yang penuh stres dan kecemasan. Ia menggambarkan betapa pendidikan itu mengintimidasi, di mana kesalahan dihukum dan dipermalukan dengan pertanyaan, dan betapa pentingnya materi pendidikan diremehkan.

“Bukan hanya siswa yang merasakan tekanan, tapi guru juga yang lelah mencapai tujuan pembelajaran dan beban birokrasi,” kata Nadeem mengutip video tersebut. Beliau menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada guru dan siswa untuk berkreasi, inovatif dan canggih. . Hal itu diunggah ke akun Instagram @nadiemmakarim pada Sabtu (14/9/2024).

“Kelas seharusnya menjadi panggung untuk menemukan kepribadian seseorang, tempat di mana kreativitas dan kolaborasi sama pentingnya dengan berhitung,” kata Nadeem dalam puisinya.

Ia juga menekankan pentingnya transformasi pendidikan yang membutuhkan kesabaran dan waktu karena perubahan nyata hanya akan terjadi di masa depan.

Ketua Panitia Menurutnya, puisi Nadeem benar-benar mencerminkan perjalanan lima tahun terakhir yang penuh terobosan politik. Ia berharap sinergi yang terjalin antara pemerintah dan RDK terus berlanjut, dan hasil penilaiannya baru terlihat dalam 10 hingga 15 tahun ke depan.

Bunga-bunga perubahan kini mulai bermekaran, dan prosesnya memerlukan kesabaran. “Saya serahkan Merdeka Belagar di tangan kalian,” pungkas Nadeem.

Visi Ki Hagara Dewantara untuk menempatkan peserta didik sebagai pusat pendidikan kini semakin mendekati kenyataan dengan adanya upaya pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang lebih komprehensif yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik dan guru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *