SPECIAL HUT RI: Eko Yuli Irawan, Lifter Kebanggaan Indonesia yang Raih Medali di Empat Olimpiade Beruntun

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan bisa dikatakan sebagai salah satu atlet angkat besi terbaik di Indonesia. Meski medali emas belum bisa diraihnya, namun sejauh ini ia menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang berhasil meraih medali di empat edisi Olimpiade berturut-turut.

Karena kesuksesannya yang luar biasa, jelas Eko Yuli pantas disebut sebagai pahlawan Indonesia karena berhasil mengharumkan nama bangsa di mata dunia. Oleh karena itu, Okezone akan membahas kisah luar biasa tersebut dalam artikel khusus HUT ke-79 Republik Indonesia (RI).

Harap diingat, Olimpiade adalah salah satu acara multi-olahraga terbesar di dunia. Kompetisi ini diadakan setiap empat tahun sekali dan hal ini sangat menyulitkan seorang atlet untuk bermain di berbagai edisi Olimpiade.

Dengan jeda empat tahun, para atlet seringkali sudah sangat tua saat tampil di Olimpiade ketiga atau keempat. Sehingga peluang meraih medali di setiap penampilan Olimpiade jelas sangat sulit dilakukan.

Namun Eko Yuli mampu mengatasi tantangan sulit tersebut. Pasalnya Eko Yuli sebenarnya berhasil meraih medali di empat edisi Olimpiade berbeda.

Medali pertama Olimpiade Beijing 2008 diraih Eko Yuli. Medali perunggu diraih Eko Yuli pada kategori 56 kg putra setelah mencatatkan total angkatan 288 kg, dengan perolehan angkatan 125 kg dan clean 172 kg. Bajingan

Setelah itu, Eko Yuli kembali meraih medali perunggu Olimpiade London 2012 dengan angkatan angkat 317 kg. Turun di kategori 62 kg, Eko Yuli mengumpulkan 145 kg dan murni dan bersih 172 kg.

Prestasi Eko Yuli di Olimpiade terus meningkat. Pada dua edisi berikutnya yakni Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan Olimpiade Tokyo 2020, ia berhasil meraih medali perak.

Pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Eko Yulo masih di kategori 62 kg dan mengumpulkan total 312 kg. Kemudian dia kembali meraih medali perak.

Kemudian di Olimpiade Tokyo 2020, Eko Yuli juga berhasil meraih medali perak. Berat badannya bertambah 302 pon, dengan skor bersih 137 pon dan bersih 165 pon.

Sayangnya, Eko Yuli gagal menjadi atlet Indonesia pertama yang meraih medali di lima edisi Olimpiade. Akibat Olimpiade Paris 2024 yang baru digelar Juli-Agustus 2024, Eko Yuli tak kunjung menyelesaikan aksinya.

Cedera tersebut membuat Eko Yuli tak mampu mengangkat dengan clean & jerk. Meski dengan sekali tebas ia mampu mengangkat beban 135 kilogram.

Meski gagal di Olimpiade Paris 2024, Eko Yuli masih menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang meraih medali di empat edisi Olimpiade berturut-turut. Eko Yuli juga banyak mengoleksi medali Olimpiade dengan 2 perunggu dan 2 perak.

Prestasi Eko Yuli menjadi top skorer Indonesia di Olimpiade sungguh luar biasa. Pasalnya, ia memulai karirnya di bidang angkat beban dengan bekerja sebagai penggembala kambing.

Ya, perjalanan Eko Yuli memang menarik sekali, karena tidak ada yang menyangka kalau Eko Yuli kini menjadi salah satu atlet angkat besi terbaik di Indonesia.

Perjalanan Eko Yuli terjun ke dunia angkat besi bermula saat ia berkunjung ke rumah temannya. Kemudian Eko Yuli mendapat beberapa medali di rumah temannya.

Singkat cerita, Eko Yuli bertemu dengan sekelompok orang yang sedang berlatih angkat beban di daerahnya. Ketika melihat banyak orang berlatih, ia pun tertarik dan mencoba olahraga tersebut.

Meski awalnya ditentang orang tuanya, Eko Yuli tetap berusaha berolahraga sambil bekerja sebagai penggembala kambing. Dia mulai berlatih lagi tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Lambat laun orang tua Eko Yuli belajar tentang latihan angkat besi. Padahal, orang tua Eko Yuli tak mempermasalahkan pekerjaan anaknya.

Namun orang tuanya khawatir Eko Yuli tidak bisa mengatur waktunya dengan baik. Pasalnya, orang tuanya sangat menekankan bahwa ia harus bertanggung jawab dalam pekerjaan.

Selain itu, Eko Yuli juga harus mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kambing-kambing yang diberikan oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, Eko Yuli meyakinkan orang tuanya bahwa dia mungkin bertanggung jawab atas semua itu.

Dari situlah Eko Yuli mulai fokus berlatih hingga akhirnya dilirik oleh atlet angkat besi profesional. Berbagai medali telah diraih Eko Yuli sejak saat itu, yaitu medali emas Kejuaraan Dunia 2018 di Ashgabat, medali emas Piala Dunia IWF 2019 di Fuzhou, medali emas Asian Games 2018 di Jakarta -Palembang, dan medali emas utama. medali SEA Games 2007 hingga 2023. . (hanya gagal pada edisi 2015 dan medali perak pada 2017).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *