Waduh, Jawa Tengah Bakal Lebih Dulu Tenggelam dari Jakarta

JAKARTA – Jawa Tengah (Jateng) diprediksi akan tenggelam lebih dulu, mengungguli Jakarta. Pasalnya, permukaan bumi tenggelam hingga 14 cm per tahun.

Bob Arthur Lomboja, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mengatakan wilayah pesisir di Jawa Utara memiliki situasi penurunan tanah yang lebih buruk dibandingkan Jakarta.

Misalnya saja di Semarang, Jawa Tengah, penurunan permukaan tanah saat ini bisa mencapai 14 cm per tahun. Keadaan ini terbilang serius dibandingkan dengan penurunan tanah di Jakarta yang mencapai 10 cm per tahun.

Penurunan permukaan tanah secara massal, katanya, akan lebih menaikkan permukaan air laut dibandingkan daratan. Dampaknya, banjir bisa merendam pemukiman pesisir di utara Jawa. Pembangunan tembok laut dinilai sebagai salah satu langkah mengantisipasi risiko genangan pemukiman akibat banjir.

“Saya kira ada pertimbangannya (membangun tanggul laut di Jawa), salah satunya di Jawa Tengah juga terjadi penurunan tanah, bahkan lebih tinggi lagi, ada yang sampai 14 cm per tahun, yakni di jalur Semarang-Demak. daerah. ujarnya saat dihubungi MNC Portal, Selasa (24/9/2024).

Berdasarkan isu tersebut, Kementerian PUPR menyambut baik rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan membangun tanggul laut raksasa atau tanggul laut besar yang membentang dari Jakarta hingga Gresika, Jawa Timur. Hal ini sebagai upaya untuk melindungi wilayah pesisir dari risiko terendam akibat penurunan permukaan tanah.

Namun Bob mengatakan pelaksanaan program ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebab menurut kajian Kementerian PUPR, pembangunan tanggul laut per kilometer memakan biaya sekitar Rp 2,5 triliun.

Selain itu, jarak Jakarta ke Gresika sekitar 700 km sehingga penyelesaian proyek tanggul laut raksasa Jakarta – Gresika membutuhkan anggaran sekitar Rp 1750 triliun.

“Jadi pembangunan pantai Banten – Ancol ada 2 tahap. Tahap pertama pantai terbuka atau gated, butuh Rp 53 triliun untuk 21 km. Jadi kalau mau hitung (per kilometer) tinggal perlu. 53 triliun untuk 21 km- dibagi,” tutup Bob.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *