BMKG Beberkan Masih Ada Kepala Daerah yang Cuek saat Diberikan Peringatan Kebencanaan

Jakarta – Presiden BMKG Dwigorita Karnavati menjelaskan respon atau reaksi para pemimpin daerah yang mendapat informasi peringatan dini bencana alam. Selain mereka yang menjawab dengan baik Ada juga orang yang tidak menjawab dengan baik.

Ia mengatakan, tanggapan beragam dari para pemimpin daerah di Indonesia. Saat itu mereka mendapat peringatan dini dari BMKG tentang bencana tersebut. Ada pemimpin daerah yang segera merespons. Dan masih ada pemimpin yang tidak merespon dengan baik.

“Misalnya: Apabila ada daerah yang mendapat peringatan terlebih dahulu dari Bupati atau Wakil Gubernur provinsi tersebut Mereka segera menelepon kami kembali dan menanyakan apa yang perlu segera dilakukan. Misalnya saja saat terjadi gempa di NTT, hal serupa juga dilakukan Gubernur DKI sebelumnya. Kadang-kadang sampai kepada kami karena sudah larut malam. “Biasanya peringatan dini kadang datang setelah jam 10 malam (malam hari). Jadi kami mendiskusikan perjalanan kami melalui negara bagian Washington pada malam hari. Dan seseorang segera menelepon,” katanya pada konferensi online tentang bencana hidrometeorologi di negara-negara Barat. Pulau Sumatera pada Minggu (12/5/2024)

“Namun Masih ada barang yang kami terima dan belum ada respon juga. Masih cukup beragam. Tapi jelas ada kemajuan. Mereka yang sebelumnya tidak merespons akhirnya menghubungi kami. Jadi silakan. Prediksi apa yang akan terjadi. Silakan ketik “Ini sangat beragam. Tapi trennya semakin membaik,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebenarnya daerah yang sering terkena bencana alam cenderung merespon informasi peringatan dini dengan baik, misalnya di wilayah Sumatera Barat. baik pimpinan daerah maupun pemangku kepentingan lainnya Mereka sangat ingin mengetahui informasi tentang bagaimana tindakan selanjutnya jika terjadi potensi bencana.

“Namun sejujurnya Provinsi Sumbar masih aktif. Baik untuk bencana tektonik maupun hidrometeorologi. dianggap sedang digunakan Hal ini mungkin karena seringnya menemui bencana. Daerah rawan bencana seringkali lebih terkendali di lapangan. Karena mereka sering mengalami bencana,” ujarnya.

Sementara itu, Padang Panjang, Kepala Stasiun Geofisika Sumbar, Suadi Ahadi menambahkan Pihaknya selalu menggandeng pemangku kepentingan terkait dalam memberikan peringatan dini atau informasi mengenai bencana alam di wilayahnya.

“Oleh karena itu, kami di Sumbar bekerja sama dengan pemangku kepentingan mulai dari BPBD, Basarnas, LSM terdampak bencana hingga kelompok PRD. Informasi ini selalu kami berikan melalui grup WA. Kami juga memiliki grup WA untuk jurnalis di seluruh Sumbar. Saya berharap demikian » Selain BMKG selalu hadir di media sosial, kami juga selalu bekerja sama dengan para pemangku kepentingan, jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *