Nasib Pembangunan IKN di Tangan Prabowo, Bisa Penuhi Janji ke Jokowi?

JAKARTA – Nasib pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), apakah mencapai tujuannya atau tidak, ada di tangan Prabowo Subianto. Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan hal itu tercermin jelas dalam rencana APBN 2025.

Integritas ekonomi tidak lagi menyasar rencana ambisius Presiden Jokowi, melainkan program-program penting seperti janji-janji politik Prabowo.

Pada tahun 2025, anggaran APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara umum sebesar Rp9,19 triliun untuk pengembangan IKN, dan besaran kewenangan IKN maksimal sebesar Rp6,39 triliun. Jadi, total dukungan APBN kepada IKN pada 2025 hanya Rp16,12 triliun.

“Tahun lalu saja IKN bernilai Rp 23 triliun, sebelum (2022) Rp 44 triliun. Porsi kita di APBN berkurang jauh, maksudnya janji rakyat yang diutarakan Prabowo terutama dalam hal makanan bergizi gratis, yang lain fokus pada keamanan dan pertahanan yang tumbuh 12% (estimasi), ujarnya pada CIMB Niaga Wealth Xpo di Jakarta, Jumat (27/09/2024).

Jadi, menurutnya, untuk mendukung pendanaan proyek IKN negara, pembangunan ibu kota baru akan berjalan lebih lambat dibandingkan era Jokowi yang setia mendukung proyek tersebut.

Penggunaan APBN hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur, namun ketersediaan infrastruktur memotivasi investor untuk menginvestasikan uangnya pada proyek investasi baru.

“Tentunya kalau kita terus bergantung pada APBN, tidak mungkin ada perubahan di tahun depan,” imbuhnya.

Melihat kesepakatan pembagian anggaran yang akan dicapai Presiden Prabowo, Yunarto mengatakan setidaknya ada dua hal yang bisa diperbaiki di masa kepemimpinan Prabowo. Yang pertama adalah ketahanan pangan dan yang kedua adalah ketahanan energi. Di saat yang sama, Prabowo menilai infrastruktur tidak ada hubungannya dengan hajat hidup orang banyak.

“Prioritas Pak Bowo adalah pangan dan energi, itu alasannya kalau kita bicara anggaran infrastruktur, walaupun infrastruktur seharusnya bisa menurunkan harga barang, namun Prabowo tidak percaya bahwa Prabowo punya peran dalam pertumbuhan negara karena tidak hajat hidup orang banyak dan tidak bisa dipungkiri bahwa Prabowo adalah tokoh besar di negeri ini,” kata Yunarto.

Sedangkan dari sudut pandang Prabowo, sumber daya tidak boleh digunakan untuk pengembangan mata pencaharian, makanya Prabowo menetapkan anggaran infrastruktur, artinya infrastruktur akan disediakan oleh swasta, tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *