6 Fakta Ibu Kota Pindah ke IKN, dari Gagasan Soekarno-Soeharto hingga Dieksekusi Jokowi

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara detail soal pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Ia memastikan hal itu telah melalui proses kajian dan pengambilan keputusan yang panjang.

Menurutnya, pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke IKN bukanlah keputusan mudah. Keputusan relokasi tersebut telah disetujui DPR sebelum disahkannya Undang-Undang Ibu Kota Nusantara.

Okezone pun merangkum fakta menarik sejarah pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur oleh Jokowi:

1. Disetujui oleh DPR

“Itu bukan keputusan yang mudah, tapi kami ambil. Kami juga mengizinkan DPR. Saya memberikan pidato lisan di Majelis Umum pada 16 Agustus, setelah itu disampaikan Undang-undang tentang dan tentang ibu kota nusantara. Jokowi mengatakan:” 93 persen fraksi di DPR menyetujui ü, ujarnya.

2. Jokowi menegaskan, ini bukan keputusan pribadi

Jokowi menegaskan, keputusan pemindahan ibu kota negara bukan dilakukan sendiri, melainkan atas partisipasi seluruh rakyat Indonesia melalui DPR.

Jadi ini keputusan bukan hanya presiden saja, tapi seluruh rakyat Indonesia yang diwakili seluruh anggota DPR di Jakarta, kata Jokowi.

3. Kebangkitan kembali ide-ide lama

Jokowi juga mengatakan, sejak dilantik menjadi presiden pada 2014, ia memerintahkan Bappenas mempelajari gagasan Bunga Karno soal pemindahan ibu kota.

“Jadi ide ini adalah ide lama. Lalu kami periksa lagi. Saat itu, setelah menjabat pada tahun 2014, saya perintahkan Bappenas meninjau kembali ide ibu kota baru sejak Bung Karno,” kata Jokowi.

4. Saya ingin pindah ke Palangkaraya

Setelah melakukan berbagai kajian, akhirnya dipilihlah berbagai kabupaten untuk dijadikan ibu kota. Pada akhirnya diputuskan untuk memilih wilayah Penakhem Paser Utara di Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara.

“Dulu Bung Karno memutuskan untuk menguasai Palangkarai dan setelah melalui berbagai kajian diputuskan ada tiga calon ibu kota Indonesia yang baru. Pertama Palangkaraya, kedua Kalimantan Selatan, ketiga Kalimantan Timur, lalu Sulawesi di Mamuju tambah satu,” kata Jokowi.

5. Keputusan Jokowi pindah ke Kalimantan Timur

“Saya kasih lebih detail, lalu saya cek lapangan bukan hanya sekali, tapi dua kali, tiga kali. Lalu insya Allah saya putuskan ke Paser Utara, Penah Kalimantan Timur, ”ujarnya.

6. Tonggak Sejarah Peradaban Baru

Jokowi menegaskan, pindah ke IKN bukan sekedar pindah fisik, apalagi ke istana atau gedung kementerian. Namun menurutnya yang terpenting adalah tonggak sejarah peradaban Indonesia.

“Dan kepindahan kami ke ibu kota nusantara juga bolak-balik, katanya tidak mau pindah secara fisik. Pindah istana, pindah gedung fisik kementerian, itu tidak sama. Tapi itulah yang kami inginkan dalam pencapaian.” Menegaskan bahwa peradaban kita sebagai sebuah bangsa telah memiliki tonggak sejarah sejak kemerdekaannya, beliau mengatakan, “Perencanaan jangka menengah dan panjang bagi bangsa dan negara kita.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *