Latar Belakang Pendidikan Axton Salim, Pangeran Terkaya Pemilik Kerajaan Bisnis di RI

JAKARTA- Pendidikan Exton Salim, pangeran terkaya pemilik kerajaan bisnis di Indonesia. Selain itu, ia merupakan putra konglomerat Indonesia Anthony Salim dan memegang banyak posisi di perusahaan bisnisnya.

Ia merupakan generasi ketiga Grup Salim dan cucu dari Sudono Salim atau Liem Sioe Liong, putra sulung Anthony Salim dan pewaris utama Grup Salim. Tentu saja Axton mempunyai pendidikan yang cukup baik.

Pendidikan Exton Salim, pangeran terkaya pemilik kerajaan bisnis di Indonesia, adalah sebagai berikut:

Sebelumnya, Axton lulus dari Colorado pada tahun 2002 dengan gelar Bachelor of Business Administration. Ia dilahirkan di keluarga yang cukup terkemuka. Ayahnya, Anthony Salim, menyandang predikat orang terkaya kelima versi majalah Forbes tahun 2022. Sedangkan kakeknya Sudono Salim merupakan pendiri beberapa perusahaan ternama seperti Indofood, PT Indocement, Bank BCA dan Indomaret. . .

Axton Salim memulai pengalaman kerjanya di sebuah perusahaan pembiayaan investasi bernama Credit Suisse di Singapura. Pada tahun 2004, Axton Salim kembali ke Indonesia dan ditunjuk sebagai Brand Manager PT Indofood Fritolay Makmur (2004-2007). Setelah itu, Axton Salim bekerja sebagai asisten CEO perusahaan Indofood (2007-2009) pada usia 30 tahun.

Jabatan tersebut menempatkan Axton Salim di jajaran direksi anak perusahaan Salim Group lainnya dan juga menorehkan sejarah sebagai anggota direksi termuda Axton Salim PT Indofood. Hal itu membuat orang bertanya-tanya berapa banyak kekayaan yang dimilikinya.

Axton Salim memiliki kekayaan USD 7,5 miliar atau sekitar Rp 114 triliun. Inilah keseluruhan koleksi seluruh perusahaan milik keluarga besar Salim, termasuk Indofood.

Axton Salim mulai berinvestasi di industri digital. Axton Salim telah berinvestasi di sebuah startup bernama Block71 bersama dengan National University of Singapore (NUS) Enterprise. Startup ini pertama kali diluncurkan di Singapura dan telah merambah ke negara lain seperti Indonesia, China, dan Amerika Serikat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *