Asteroid Pemusnah Dinosaurus Terungkap

JAKARTA – Berdasarkan temuan terbaru para ilmuwan, tidak ada satu pun asteroid raksasa yang menghantam bumi pada 66 juta tahun lalu dan memusnahkan dinosaurus, di mana terdapat dua batuan.

Batuan luar angkasa kedua yang lebih kecil jatuh ke laut lepas pantai Afrika Barat, menciptakan kawah besar dari era yang sama.

Para ilmuwan mengatakan bahwa asteroid yang menabrak Bumi dapat menyebabkan “Bencana Besar” seperti tsunami pada ketinggian setidaknya 800 meter di atas permukaan laut di Samudera Atlantik.

Uisdean Nicholson, peneliti di Universitas Heriot-Watt di Skotlandia, pertama kali menemukan Kawah Nadir pada tahun 2022.

Kini Nicholson dan rekan-rekannya meyakini depresi, yaitu lubang yang terbentuk sepanjang sembilan kilometer, disebabkan oleh asteroid yang meluncur melintasi dasar laut.

Para peneliti tidak dapat menentukan tanggal pasti kejadian tersebut atau mengatakan apakah itu terjadi sebelum atau setelah asteroid meninggalkan kawah Chicxulub selebar 180 kilometer di Meksiko. Ini menandai berakhirnya era dinosaurus.

Namun mereka mengatakan bahwa batuan luar angkasa kecil juga muncul pada akhir periode Kapur, ketika dinosaurus punah. Ketika mengenai atmosfer bumi, akan tercipta bola api.

“Bayangkan sebuah asteroid menghantam Glasgow. Dan Anda berada sekitar 50 kilometer dari kota di Edinburgh itu,” kata Nicholson kepada BBC Indonesia, Minggu (13 Oktober 2024).

“Bola api itu sekitar 24 kali lebih besar dari matahari di langit, cukup untuk membakar pepohonan dan tanaman di Edinburgh,” ujarnya.

Setelah asteroid menghantam bumi, terjadi ledakan yang sangat keras di udara. sebelum akhirnya menimbulkan gempa berkekuatan 7 skala Richter

Air dalam jumlah besar dapat meninggalkan dasar laut dan mengalir kembali ke bawah. Hal ini menciptakan bekas luka unik di dasar lautan.

Meluncurkan asteroid sebesar itu dari tata surya ke Bumi dalam waktu sesingkat itu bukanlah hal yang aneh.

Namun para ilmuwan belum mengetahui mengapa keduanya bertabrakan dengan Bumi begitu berdekatan.

Asteroid yang membentuk kawah Nadir memiliki lebar sekitar 450 hingga 500 meter. Para ilmuwan memperkirakan asteroid tersebut menghantam Bumi dengan kecepatan sekitar 72.000 kilometer per jam.

Peristiwa terdekat yang pernah terjadi pada manusia adalah peristiwa Tunguska pada tahun 1908, ketika sebuah asteroid setinggi 50 meter meledak di langit Siberia.

Titik nadir asteroid seukuran Bennu saat ini menjadi objek paling berbahaya yang mengorbit dekat Bumi.

Para ilmuwan mengatakan tanggal paling awal Bennu akan menabrak Bumi adalah 24 September 2182, menurut NASA, namun kemungkinan terjadinya adalah satu berbanding 2.700.

Belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah umat manusia terjadi dampak asteroid sebesar ini. Para ilmuwan sering kali harus mempelajari kawah yang terkikis di Bumi atau gambar kawah di planet lain.

Untuk lebih memahami kawah tersebut, Nadir Nicholson dan tim penelitinya menganalisis data 3D resolusi tinggi dari perusahaan geofisika TGS.

Sebagian besar kawah telah terkikis. Namun kawahnya terpelihara dengan baik, sehingga para ilmuwan dapat mengintip ke dalam batu tersebut.

“Ini pertama kalinya kami melihat bagian dalam kawah akibat tumbukan asteroid.” “Itu sangat menarik,” kata Nicholson. Ia menambahkan, hanya ada 20 kawah gunung berapi laut di dunia, namun belum ada yang tereksplorasi sedetail itu.

Temuan Nicholson dan tim penelitinya dipublikasikan di jurnal Nature Communications Earth & Environment.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *