Guru di Jepang Ikutan Bingung 90 + 6 = 99 Gegara Wasit Ahmed Al-Kaf

Jakarta – Belakangan ini viral tren “90 + 6 = 99” yang ramai diperbincangkan di media sosial, ternyata konten lucu tersebut tidak hanya di kalangan netizen Indonesia, tapi juga hingga Jepang.

Peristiwa itu terjadi saat laga kualifikasi Asia Piala Dunia 2026 yang dipimpin wasit Bahrain dan Indonesia, Ahmed Al Kaf. Keputusan kontroversial itu terjadi setelah memasuki menit ke-90 pertandingan, wasit memberi waktu tambahan 6 menit dan seharusnya pertandingan berakhir pada menit ke-96.

Namun entah kenapa pertandingan berlanjut hingga menit ke-99, wasit memberikan kesempatan kepada tim Bahrain untuk mencetak gol pada menit ke-90 + 9, sehingga pemain Bahrain kembali mencetak gol dan skor akhir menjadi 2-2. untuk menggambar. . Peristiwa tersebut menyedot perhatian dunia internasional karena dianggap merugikan timnas Indonesia dan menimbulkan berbagai kekhawatiran mengenai keadilan dalam sepak bola.

Saat ini, angka 90+6=99 menjadi simbol ketidakadilan bagi para penggemar tanah air yang menyuarakan protesnya melalui berbagai platform media sosial.

Tren viral ini menuai banyak reaksi dari berbagai negara, salah satunya Jepang. Seorang guru di Jepang tampak bingung dengan reaksi 90+6=99.

Dalam video viral yang diunggah akun Instagram @kerjadijepang, terlihat seorang guru kebingungan dengan 90+6 = 99 dan rumus matematika yang digunakan masih menjadi misteri.

Ada juga pepatah dalam video tersebut, “Karena wasitnya botak, orang Jepang khawatir!!!” tulisnya.

J

Sementara itu, pada Kamis malam, 10 Oktober 2024 WIB, wasit Ahmed Al-Kaif resmi mendapat sanksi karena menggagalkan kemenangan timnas Indonesia melawan Bahrain di babak ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada laga tersebut . dihukum.

J

Wasit di Oman tidak diperbolehkan memimpin pertandingan antara Al Ain (UEA) dan Al Hilal (Arab Saudi) pada Senin 21 Oktober 2024, laga pekan ketiga kelas Liga Champions AFC 2024-2025.

Oman Media Information Sports menulis tentang pertandingan antara Al Ain dan Al Hilal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *