Gempa Bumi Megathrust, Pengertian hingga Prosesnya yang Mengerikan

JAKARTA – Indonesia memiliki salah satu zona seismik teraktif di dunia. Situasi ini membuat Indonesia rentan terhadap gempa bumi dan tsunami.

Penting untuk mengetahui bagaimana proses seismik terjadi secara ilmiah dan dampaknya. Menurut Badan Geologi PVMBG, Kepala Penjelajah Tanah Kementerian ESDM di Supertoyo.

Apa itu Megathrust?

Zona megathrust merupakan tempat pertemuan/pantulan lempeng-lempeng, terutama pada saat tumbukan (konvergen). Lempeng Benua dan Lempeng Samudera Interaksi dua lempeng berbeda disebut subduksi dan interaksi antar lempeng sejenis disebut tumbukan.

Zona subduksi terjadi ketika dua lempeng dengan kepadatan berbeda bertabrakan, yaitu lempeng benua dan lempeng samudera. Proses subduksi ditandai dengan terbentuknya magma pada kedalaman 150 km hingga 200 km yang meletus ke permukaan bumi dan muncul sebagai gunung berapi. Sistem tabrakan tidak.

Dua jenis megathrust

Terdapat dua jenis megathrust yaitu megathrust dengan kedalaman subduksi kurang dari 50 km dan intraslab atau zona Benioff dengan kedalaman subduksi lebih dari 50 km.

Gempa bumi yang berasal dari megathrust berpotensi menimbulkan gempa besar dengan magnitudo lebih dari 8 yang dapat mengakibatkan tsunami.

Kemungkinan terjadinya gempa megathrust dan emerging tsunami telah beberapa kali dimunculkan, antara lain pada tahun 2004, 2018, 2022, dan terakhir tahun 2024.

Permasalahan tersebut berkembang menjadi kekhawatiran dan keresahan masyarakat akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerima informasi tersebut.

(kanan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *