Bandara Dhoho Milik Orang Terkaya RI Diresmikan, Proyek Pertama Skema KPBU

JAKARTA – PT Wijaya Karya Gedung Gedung Tbk (WEGE) telah menyelesaikan proyek bandara Dhoho Kediri. Dibangun sebagai bandara pertama di Indonesia melalui Badan Usaha dan Kerja Sama (KPBU).

Bandara yang diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini diharapkan dapat menjadi katalis terbesar dalam meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Timur, khususnya di bagian selatan.

Acara peresmian tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat penting, seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, PJ. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, bersama mitra dewan eksekutif seperti Direktur Utama PT Surya Dhoho Investama (SDhI) Istata T Siddharta dan Direktur Utama PT Gudang Garam Tbk Susilo Wonowidjojo. Hadir Direktur HC PT Wijaya Karya Persero Tbk Hadjar Seti Aji dan Direktur Operasi 1 WEGE Bagus Tri Setyana.

Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya menyetujui kehadiran Bandara Dhoho sebagai langkah strategis penguatan jaringan transportasi di Jawa Timur. “Bandara Dhoho Kediri merupakan momen bersejarah, bukan hanya karena menjadi bandara pertama yang tidak diminta proyek KPBUnya, namun juga karena dampak positifnya terhadap perekonomian daerah. Bandara ini membuka akses lebih luas, menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan potensi pariwisata. Kediri sebagai pusat ekonomi baru di Pulau Jawa”, kata Luhut.

Direktur Utama PT Surya Dhoho Investama, Istata T Siddharta menegaskan, Bandara Dhoho merupakan “hadiah bagi bangsa”. Proyek ini berkontribusi besar terhadap pembangunan infrastruktur Indonesia, khususnya dalam membuka koneksi di wilayah sekitar Wili seperti Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo dan sekitarnya.

Sebagai kontraktor utama, WEGE berperan penting dalam menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan sesuai standar internasional. Bandara Dhoho Kediri, dengan jembatan berukuran 3.300 x 60 meter, kawasan lalu lintas berukuran 548 x 141 meter, dan terminal penumpang seluas 18.000 meter persegi dengan kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun, menjadi bukti nyata akan hal tersebut. WEGE. A. dedikasinya untuk mendorong pembangunan infrastruktur berkualitas di tanah air.

Bandara ini juga memiliki kemampuan untuk menangani pesawat berbadan besar seperti Boeing-777 sehingga menjadikannya salah satu bandara dengan infrastruktur termodern di Indonesia.

Direktur Operasional WEGE 1, Bagus Tri Setyana mengatakan, hal ini merupakan wujud keahlian dan pengalaman panjang WEGE dalam mengeksekusi proyek-proyek besar dengan kualitas tinggi.

“Kami bangga dapat berkontribusi dalam pengembangan Bandara Dhoho Kediri yang diharapkan menjadi penggerak utama pembangunan perekonomian daerah. WEGE akan terus memberikan solusi inovatif dan berkualitas untuk mendukung pembangunan Indonesia,” tambahnya. Bagus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *