Malaysia dan China Kompak Sebut Timnas Indonesia Berkolusi dengan FIFA soal Proses Naturalisasi Pemain Keturunan

Komunitas Malaysia dan Tionghoa kompak menuding Timnas Indonesia melibatkan FIFA dalam proses naturalisasi pemain keturunan Tionghoa. Mereka iri karena proses naturalisasi pemain keturunan begitu mudah dan cepat.

Ambil contoh Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Pertama kali diumumkan kepada publik sepak bola Indonesia pada Jumat 11 September 2024, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders menerima paspor Indonesia pada Senin 29 September 2024.

(Mes Hilgers (kiri) dan Eliano Reijnders telah menjadi WNI. (Foto: Instagram / @erickthohir)

Di saat yang sama, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) baru saja gagal menjadi salah satu peserta pendukung Go Ahead Eagles, Mats Deijl. Pesepakbola berusia 27 tahun itu gagal karena memiliki darah Malaysia dari kakeknya.

(Review media Vietnam atas tudingan masyarakat Malaysia terhadap PSSI. (Foto: Soha.vn)

“Menurut kami, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang mengelola informasi pemain sah. Tentu tidak akan diakui. Dulu sepak bola Indonesia sering tampil buruk di Asia, kini kantor FIFA ada di Jakarta. , kata seorang warga Malaysia pada konferensi dukungan di Malaysia, Okezone, mengutip media Vietnam, Soha.vn.

“Tim di Indonesia bisa dengan mudah menambah pegawai yang bagus. Tapi puluhan pegawainya punya fitur wajah yang sama dengan orang Eropa,” lanjut pertemuan tersebut membahas tuduhan tersebut.

Berita Tiongkok 163.com juga berbagi gagasan yang sama. Mereka menyebut proses naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tidak mengikuti prosedur karena dilakukan dengan sangat cepat.

Lantas, benarkah PSSI mendapat hak khusus dari FIFA dalam proses pembinaan pesertanya? Yang dilakukan PSSI adalah mengikuti prosesnya.

(Presiden FIFA, Gianni Infantino. (Foto: PSSI)

Sebelum menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), Mees Hilgers dan kawan-kawan menjadi badan hukum, bermula dari menghadiri sidang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), hingga dikeluarkannya Keputusan Presiden (Keprres) Presiden Joko Widodo untuk menerima sumpah kewarganegaraan Indonesia.

Setelah itu, nama-nama di atas pun menyelesaikan proses perpindahan klub yang sebagian besar dari KNVB ke PSSI. Oleh karena itu, PSSI tidak mendapat hak lebih lanjut dari FIFA karena semuanya berjalan sesuai prosedur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *