4 Fakta Pak Bas Jadi Kepala Otorita IKN

JAKARTA – Basuki Hadimuljono alias Pak akan menjadi Kepala Kantor Ibu Kota Nusantara (OIKN). Pada masa kepemimpinan Jokowi, mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggantikan Bambang Suzantonu sebagai Kepala IKN.

Okezone pun merangkum beberapa fakta menarik tentang Pak Bess yang akan menjadi Ketua OIKN di masa kepemimpinan Prabowo, Sabtu (26/10/2024):

1. Hashem membenarkan

Informasi penunjukan Basuki disampaikan Hashim Jojohadikosumu, adik dari Prabowo Subianto. Menurut Hashem, penunjukan Basuki sebagai Ketua OIKN menunjukkan keseriusan pemerintahan Prabowo dalam melanjutkan pengembangan IKN di Kalimantan Timur.

Ia menegaskan, jabatan tersebut setara dengan jabatan menteri. “Komitmennya (melanjutkan pengembangan IKN) tetap, komitmen tetap. Kalau tidak salah, Pak Basuki Hadimuljono, mantan Menteri PUPR, diangkat menjadi ketua organisasi,” ujarnya.

2. Fokus pada IKN di era Prabowo

Hashem juga menyatakan, Mengingat pemerintah tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk dijadikan ibu kota baru, maka fokus pemerintah adalah menciptakan sarana dan prasarana kota.

Lanjutnya, Kelanjutan IKN pada fasilitas yang harus dilengkapi terlebih dahulu.

3. Jawaban Pak Bas

Presiden Prabowo Subianto akan menunjuk Basuki Hadimuljono, Plt Direktur Kantor Ibu Kota Nusantara (OIKN) sebagai Kepala Kantor IKN.

Hal itu disampaikan Basuki saat menghadiri acara serah terima Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perumahan dan Urbanisasi di Kementerian PUPR, Senin (21/10/2024).

“Saya bukan pimpinan di sini, tapi menurut Sekretariat, saya masih di IKN. Sekarang Pltnya sudah mundur, sekarang Sekretariat Luar Negeri yang urus. Bapak-bapak Sekretariat Luar Negeri lama dan baru yang urus,” kata Basuki. .

4. Tugas Pabov

Basuki mengatakan, salah satu tugas Presiden Prabowo adalah mempercepat pembangunan IKN. Khususnya untuk penyelenggaraan kantor lembaga legislatif dan yudikatif, serta kelanjutan pembangunan infrastruktur dasar.

“Saat saya bertemu dengan Pak Prabowo, katanya cepat, kalau eksekutif dibangun sekarang, maka yudikatif dan legislatif akan dibangun dalam dua tahun ke depan,” tambah Basuki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *