Reaksi Enea Bastianini terhadap kemungkinan menjuarai MotoGP Mandalika 2024 akan diulas dalam artikel ini. Bastianini kecewa melewatkan acara utama MotoGP Mandalika 2024
Ya, Bastianini gagal pada Minggu 29 September 2024 saat mengikuti sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bastianini memenangkan balapan 27 lap dan menjadi salah satu favorit untuk finis kedua dalam balapan tersebut. .
Kesuksesan manis Bastianini dalam balapan tersebut membuat selisih poinnya sangat tipis dengan rekan setimnya yang menang, Francesco Bagnaia. Pada balapan utama, Bastianini sebenarnya mengawali balapan dengan baik karena finis kedua di belakang Martin.
Namun Bastianini turun beberapa posisi karena mengalami kerusakan pada ban tengah belakang. Namun, ia berhasil bangkit kembali di paruh kedua balapan hingga finis ketiga dan meraih kemenangan di penghujung balapan.
Namun sayang, Beast -julukan Bastianini- terjatuh di tikungan 1 saat sisa tujuh lap. Faktanya, ia tetap bertahan bersama Pedro Acosta dan Martin, yang mencatatkan waktu tercepat dan kemudian menang.
Bastianini yakin dia bisa memenangkan perlombaan jika tidak terjadi apa-apa. Sebaliknya, Martin dan Acosta kesulitan mengejar masalah ban belakang.
“Kalau bukan karena kecelakaan itu, saya bisa saja memenangkan balapan, saya tidak tahu. Mungkin dia bisa menempati posisi kedua. Tapi sulit bagi saya karena Pedro sangat cepat,” kata Bastianini seperti dikutip Selasa (10/1/2024).
“Tapi mungkin di dua atau tiga lap terakhir kecepatan saya terlalu dekat dengannya dan saya mencoba menyerangnya dan melawan. Tapi saya berharap menang karena George sudah siap sejak awal. “Awalnya saya kesulitan dengan ban belakang dan sejenisnya,” ujarnya.
Bastianini nampaknya sempat menyayangkan tidak finis di MotoGP Indonesia pada 2024. Pasalnya, itu adalah kesempatan terakhirnya untuk menjaga peluang juara musim ini.
Ia kini tertinggal 75 poin dari pembalap Italia Martin. Jika harus melaju ke lima seri tentu akan sangat sulit meraih gelar juara.
“Satu-satunya tujuan saya hari ini adalah menang. Mungkin posisi ketiga atau kedua adalah tujuan terbaik saya,” ujar pembalap berusia 26 tahun itu.
“Tapi saya tidak memikirkan itu, saya hanya memikirkan kemenangan. Itu salah satu peluang terakhir (menjaga selisih poin),” ucapnya.
“Sekarang saya harus mendapatkan banyak poin untuk mendekati pemimpin klasemen dan saya pikir itu akan sangat sulit. “Kita lihat saja nanti, saya harus berpikir berbeda sekarang dan mencoba membangun kembali pemikiran saya tentang Motegi,” katanya.