JAKARTA – Program Penelitian Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Departemen Pertanian dan Ekonomi Sumber Daya University of Western Australia (UWA) menyepakati rencana kerja sama peluncuran program magister joint/dual degree di bidang ini. bidang. Ekonomi Pertanian.
Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan intensif antara tim IPB dan UWA pada Kamis (23 Mei 2024) di kampus UWA Perth, Australia.
Tim IPB terdiri dari Direktur Program Pascasarjana Pertanian Yusman Syaukat dan Hermanto Siregar. Sementara itu, tim UWA terdiri dari Associate Professor Amin Mugera dari Departemen Pertanian dan Ekonomi Sumber Daya, Fay Rola-Rubzen, Wakil Direktur Pusat Ekonomi dan Pembangunan Pertanian, dan Atakelty Hailu, Wakil Direktur Sekolah Pertanian dan Lingkungan.
Pertemuan antara IPB dan UWA dihadiri langsung oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra (Atdikbud).
Yusman memperkenalkan, sebelum mengunjungi University of Western Australia, tim IPB dan University of Western Australia melakukan pertemuan secara daring untuk membahas rencana kerja sama. Pada tanggal 23 Mei 2024, tim IPB berkunjung ke UWA untuk berdiskusi langsung mengenai penyesuaian mata kuliah, sehingga banyak hal yang bisa dibicarakan dan disepakati.
Salah satu kesepakatannya adalah program magister dua tahun akan diselenggarakan di dua kampus, satu tahun di IPB dan satu tahun di UWA. IPB dan UWA juga membahas secara rinci mata kuliah dan SKS yang boleh diambil, mata kuliah mana saja yang sebaiknya diambil di IPB, dan mata kuliah mana saja yang sebaiknya diambil di UWA.
Mahasiswa selanjutnya akan menyelesaikan tugas berupa disertasi dan naskah untuk publikasi ilmiah di bawah bimbingan dosen pembimbing (joined supervisor) di kedua kampus. Saat ini IPB telah menjalin kerjasama dual-degree magister dengan banyak universitas terkemuka dunia, termasuk Australia.
Namun program pascasarjana pertanian IPB merupakan program pascasarjana pertanian tertua di Indonesia dan tergolong baru dalam hal kerjasama internasional khususnya pengembangan jurusan bersama/ganda.
Dalam kesempatan tersebut, Adikbuld Mohammad Najib menyampaikan bahwa pemerintah mendorong perguruan tinggi Indonesia untuk menjadi mitra internasional. Kapasitas akan diperluas melalui kemitraan dengan mitra internasional, khususnya dari kampus-kampus terkemuka dunia.
Dengan menjalin kerja sama dengan mitra internasional, fakultas dan program studi di universitas-universitas Indonesia dapat belajar dan meningkatkan kualitasnya agar kedepannya universitas-universitas Indonesia dapat sejajar dengan universitas-universitas terkemuka lainnya di dunia.
Najib juga mengungkapkan bahwa pemerintah sangat mendukung diluncurkannya proyek kerja sama joint/dual degree antara Ekonomi Pertanian IPB dan University of Western Australia. Najib menambahkan, sebenarnya LPDP saat ini menawarkan beasiswa joint/dual degree pada jenjang Magister dan PhD, sehingga IPB dan UWA bisa memanfaatkan peluang tersebut.
Najib menjelaskan, Jumat (24 Mei 2024): “Mengingat saat ini dukungan pemerintah terhadap program joint/dual title antara perguruan tinggi Indonesia dan perguruan tinggi luar negeri ternama, kini saatnya IPB dan UWA segera berkolaborasi untuk mendapatkan peluang terbaik. ” .
Berdasarkan pemeringkatan tahun 2023, Ilmu Pertanian UWA menempati peringkat pertama di Australia dan peringkat ke-22 dunia. Sementara itu, IPB menduduki peringkat 51 dunia pada sektor pertanian. Sehubungan dengan hal tersebut, Adikbuld Naguib berharap kolaborasi dua kampus pertanian terkemuka dunia ini akan menghasilkan inovasi dan berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi pertanian kawasan.
Najib menyimpulkan: “Manfaat kolaborasi agroekonomi IPB dan UWA tidak hanya berdampak pada Indonesia atau Australia, namun juga memperkuat agroekonomi kawasan.”