Agama Warga Negara Jepang dan Jumlah Pengikutnya

TOKYO – Jepang merupakan negara kepulauan dengan 14.125 pulau di benua Asia, khususnya di Asia Timur. Ibu kota Jepang, Tokyo, menjadi kota besar pertama, disusul kota-kota besar lainnya seperti Yokohama, Osaka, Nagoya, Sapporo, Fukuoka, Kobe, dan Kyoto.

Menurut Wikipedia, Jepang memiliki populasi lebih dari 125 juta jiwa, menjadikannya negara terpadat ke-11 di dunia.

Pada awalnya, banyak orang Jepang yang menganut agama Shinto dan Budha dengan ketat. Mereka sangat percaya pada dua agama dominan. Namun, sejak hadirnya konstitusi Jepang pada tahun 1947, Jepang telah memperoleh popularitas internasional.

Menurut Atlas Kebudayaan, hal ini terlihat dari sifat masyarakat yang mengikuti integrasi tradisi agama yang berbeda sehingga tidak ada agama yang dominan. Mayoritas penduduk Jepang mengidentifikasi dirinya sebagai ateis.

Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang Jepang memandang Shinto dan Budha sebagai seperangkat adat istiadat atau cara hidup yang dapat diterapkan bersamaan dengan kepercayaan lain. Sebagian besar penduduk Jepang juga tidak menunjukkan perasaan keagamaan yang kuat, kecuali mereka yang sangat terikat dengan identitas keagamaannya. Meski begitu, konstitusi Jepang tetap menjamin kebebasan beragama warganya.

Menurut data yang dikelola Statista pada tahun 2021, 48,6% penduduk Jepang menganut agama Shinto, 46,4% menganut agama Budha, 1,1% menganut agama Kristen, dan 4% lainnya. Saat ini, data pemerintah tahun 2018 menunjukkan bahwa 69,0% penduduk menganut agama Shinto, 66,7% menganut agama Budha, 1,5% menganut agama Kristen, dan 6,2% menganut agama lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *