Alasan Persija Jakarta Tunjuk Carlos Pena sebagai Suksesor Thomas Doll

Alasan Persia Jakarta menunjuk Carlos Pena sebagai suksesor Thomas Doll terungkap. Ambono Januaryanto, Ketua Eksekutif Persija Jakarta, mengakui Persija memilih pelatih asal Spanyol itu setelah melalui pertimbangan matang.

Seperti diberitakan, Persija resmi menunjuk Pena sebagai pelatih barunya untuk mengarungi Ligue 1 2024-25. Mantan pelatih Ratchaburi FC itu menandatangani kontrak berdurasi satu musim dengan opsi perpanjangan jika berhasil mencapai target yang dipatok julukan Persija, Macan Kemayoran.

Pilihan Peña menggantikan Thomas Doll menarik banyak perhatian. Pasalnya, pengalaman pelatih asal Spanyol itu bisa dibilang masih sangat minim. Namun, Ambono menjelaskan hal tersebut.

Tentu ini kami pertimbangkan cukup dalam dan ini bukan keputusan mudah. ​​Mohon jangan bandingkan nama-nama seperti selebritis Thomas Doll dan pelatih Carlos Pena, kata Ambono kepada wartawan termasuk MNC Portal Indonesia pada Sabtu, 29 Juni 2024.

“Kalau soal boneka Thomas, tentu saja dia berusia di atas 50 tahun dan memiliki banyak pengalaman. Carlos Pena berusia 40 tahun. Tentu saja pengalamannya berkurang, tapi saya ingin melakukan ini. Pengalamannya bagus, tapi lama kelamaan akhirnya terulang kembali. Jangan sampai pengalaman ini terulang lagi, lanjutnya.

“Jadi saya bertanya lagi: Jika kami memiliki manajer yang turun dari posisi kedua ke kedelapan di liga, dia bisa memberi kami pengalaman berharga dan menjadi elemen perjudian,” ujarnya. “Kalau melihat trennya, itu tidak bagus. jadi lebih baik cari solusi baru,” imbuhnya.

Ambono juga mengatakan minimnya pengalaman membuat dirinya tidak bisa terlalu cepat menilai Pena. Menurutnya, Persija juga mengikuti tren saat ini yang banyak klub merekrut pelatih muda. Ia pun yakin Pena bisa menjadi pembeda bagi Macan Kemayoran.

“Jangan menilai seseorang sebelum dia melakukan tugasnya. Kita baru bisa menilainya setelah dia mencapai atau menciptakan karyanya.

“Kami melihat kemajuan (melalui pelatih muda) sehingga kami harus berani melakukan perubahan di sepakbola modern. “Kami pikir pelatih Carlos Pena juga bisa membuat perbedaan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *