JAKARTA – Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Indonesia (APPI) merekomendasikan agar pelecehan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) di Jepang ditindak tegas. APPI mengecam keras tindakan banyak mahasiswa dan PMI di Jepang yang juga membentuk kelompok atau kelompok untuk meresahkan warga.
Tindakan tersebut tidak hanya mencoreng nama baik mahasiswa, namun juga merusak citra Indonesia di mata masyarakat dan pemerintah Jepang. APPI menghimbau kepada seluruh anggotanya untuk melakukan pengecekan dan memberikan bimbingan kepada peserta yang sedang dan akan melakukan perjalanan ke Jepang.
Ketua Pengurus APPI Yadi Suryadi menegaskan, peserta yang melakukan perbuatan keji harus dihukum berat sesuai hukum yang berlaku.
“Kami meminta kepada mahasiswa dan PMI yang saat ini berada di Jepang untuk tidak tergiur atau terprovokasi dengan ajakan-ajakan yang dapat mencoreng nama baik mereka di Indonesia. “Tujuan utama mereka bekerja di Jepang adalah untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan bangsa, serta tidak melakukan kegiatan yang melanggar adat dan hukum,” tegas Yadi Suryadi, Selasa (3 Maret 2024).
APPI juga meminta seluruh pihak terkait, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang, serta seluruh pihak terkait untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah hal serupa terulang kembali. Langkah-langkah ini sangat penting untuk memastikan nama baik pekerja Indonesia, pekerja migran dan pemerintah Indonesia tidak ternoda oleh tindakan segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab.
“APPI menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan Pemerintah Jepang yang mungkin terkena dampak atau tertekan atas kejadian ini. “Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak demi menjaga nama baik Indonesia di kancah internasional,” tutup Yadi.
APPI merupakan asosiasi penyelenggara pemagangan Indonesia yang memberikan kemudahan bagi pemagang asing untuk memanfaatkan SDM (sumber daya manusia) asal Indonesia. APPI berkomitmen untuk mendukung praktik kerja berkualitas tinggi dan beretika bagi pekerja Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri.
