AS Pimpin Upaya Diplomatik Redakan Ketegangan, Hizbullah Tegaskan Tak Akan Gencatan Senjata Selama Israel Serang Gaza

NEW YORK – Amerika Serikat (AS) memimpin upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan antara Israel dan Hizbullah. Namun, Hizbullah bersikeras bahwa mereka tidak akan menerapkan gencatan senjata sementara Israel terus melanjutkan serangannya di Jalur Gaza.

Pertempuran tersebut menimbulkan banyak korban jiwa di kedua sisi perbatasan, memaksa puluhan ribu orang mengungsi.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Amos Hochstein, pejabat senior AS yang berperan penting dalam diplomasi, membahas upaya Prancis dan AS untuk memulihkan ketertiban dalam pertemuan dengan pejabat Prancis, Rabu (3/07/2024).

“Prancis dan Amerika Serikat memiliki tujuan yang sama untuk menyelesaikan konflik Garis Biru melalui cara diplomatik, memungkinkan warga Israel dan Lebanon untuk kembali ke rumah mereka dengan jaminan keselamatan dan keamanan jangka panjang,” kata pejabat itu, merujuk pada demarkasi perbatasan. garis antara dua tetangga.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengatakan pada Rabu (7/3/2024) bahwa pasukan Israel menyerang Hizbullah dengan sangat keras setiap hari dan akan siap mengambil tindakan apa pun yang diperlukan terhadap kelompok tersebut, meskipun pilihannya adalah mencapai kesepakatan.

Hizbullah juga menembakkan roket ke Israel pada Rabu (3/7/2024) sebagai balasan atas pembunuhan Nasser.

Hizbullah mulai menembaki sasaran-sasaran Israel di perbatasan dengan Lebanon setelah sekutunya di Palestina, Hamas, menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober, menyatakan dukungannya terhadap Palestina.

Menurut kantor berita Reuters, serangan Israel di Lebanon menewaskan lebih dari 300 pejuang Hizbullah dan sekitar 90 warga sipil, Israel mengklaim bahwa penembakan dari Lebanon menewaskan 18 tentara dan 10 warga sipil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *