Bangun Tempat Latihan MMA Gratis, Jeka Saragih Sudah Bina Ratusan Petarung

Pesilat bela diri campuran (MMA) Jeka Saragih tak melupakan tanah air dengan membangun beberapa pusat latihan MMA di kampung halamannya di Simalungun, Sumatera Utara. Jacka mengetahui bahwa hal itu dilakukan untuk menciptakan pejuang utama di negara tersebut.

Jacka menyatakan, pihaknya berupaya membangun pusat latihan MMA ini mulai tahun 2019. Saat ini, petarung berusia 29 tahun itu memiliki empat lokasi latihan di kampung halamannya. Ia sadar betul Indonesia mempunyai potensi melahirkan atlet-atlet MMA yang berkualitas.

 

“Sebenarnya pembangunan tempat latihan di desa itu dimulai pada tahun 2019. Saya membangun tempat latihan dan saat ini mendirikan 4 camp dan menjadi yayasan (Pertarungan Simalungun Siantar Club (PSSC)),” kata Jaka kepada wartawan, termasuk MNC Indonesia . Portal di Jakarta, Minggu (1/9/2024).

Tujuannya untuk membina atlet-atlet yang tidak mempunyai uang karena saya melihat perkembangan UFC dan prioritas UFC di Indonesia sangat berkembang, lanjutnya.

 Baca juga:

“Jadi kenapa tidak, sarana dan prasarana akan saya berikan kepada adik-adik saya yang tidak punya dana. Saya tidak hanya menuntut pemerintah di sini, apalagi di daerah saya. tempat latihan di desaku” bagi adik-adik yang ingin berprestasi” tambah Jacka.

Lebih lanjut, Jacka menuturkan, hingga saat ini dirinya telah melatih ratusan pesilat. Bahkan, pesilat yang dilatihnya sebagian sudah diberangkatkan ke Amerika dan ada pula yang akan berlaga di PON 2024. Ia pun berharap atlet yang dilatihnya bisa meraih kesuksesan di masa depan.

“Yang sudah saya latih hampir ratusan orang. Lalu yang sudah mulai berangkat ke Amerika, ini John Stevan Sarja yang berangkat ke Amerika dari hasil salah satu desa saya,” tuturnya.

“Atlet saya juga ada di Jakarta dan sekarang menjalani pelatnas (pelatnas). Banyak juga atlet saya yang lolos karena saya tidak bisa mendukung penuh, saya hanya bisa memberi jalan,” lanjut Jacka Serja.

“Saya berharap mereka juga berkembang di sana dan ketika mereka berkembang, mereka bisa mengingat dimana mereka dilahirkan dan kita bisa bekerja sama untuk mengembangkan olahraga di desa kita,” pungkas Jacka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *