Palestina – Gaza rusak parah akibat bom Israel. Sejak serangan pertama Hamas pada 7 Oktober, dan serangan Israel yang masih berlangsung, banyak warga Palestina yang kehilangan nyawa.
Selain itu, Israel juga menyerang banyak wilayah Palestina yang dipenuhi pemukiman dan infrastruktur seperti rumah sakit, sekolah, dan gedung universitas. Akibatnya terjadi kerusakan infrastruktur yang memerlukan perbaikan mahal.
Mengutip Reuters, dana yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah di Gaza sekitar $15 miliar atau setara Rp43 triliun, Mohammad Mustafa, Kepala Dana Investasi Palestina, mengatakan jumlah rumah yang rusak diperkirakan berdasarkan laporan dari negara. Kurang dari 350.000 rumah tangga.
Ia juga memperkirakan jumlah rumah yang dibangun kembali mencapai 150.000 dengan biaya US$100.000 (miliar rupiah) per unit.
“Kami masih belum membicarakan infrastruktur, kami belum membicarakan kerusakan rumah sakit, jaringan listrik, dan lain-lain,” ujarnya di Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Richard Kozul-Wright, direktur serikat pekerja UNCTAD, bahkan mengatakan bahwa kerusakan di Gaza meningkat empat kali lipat dalam perang tujuh minggu pada tahun 2014. “Kita membicarakan tentang $20 miliar jika hal ini dihentikan sekarang,” kata Kozul-Wright. Pada pertemuan PBB di Jenewa. Asumsi ini didasarkan pada citra satelit dan data lainnya. Namun, untuk statistik yang lebih akurat, diperlukan penelitian langsung di Gaza.
