Berapa Tarif Lewat Selat Hormuz?

TEHERAN – Selat Hormuz merupakan jalur perdagangan minyak terbaik dan terpenting di dunia. Teluk ini terletak di antara Oman dan Iran, menghubungkan Teluk Persia di utara dan Teluk Oman di selatan dan melintasi Laut Arab.

Selat Hormuz memiliki panjang kurang lebih 167 km, lebar berkisar antara 96 ​​km hingga 39 km, dan pada titik tersempitnya lebarnya 33 km dengan jalur pelayaran hanya 3 km di kedua arah.

Alasan mengapa jalur ini menarik bagi banyak negara tentu saja karena satu-satunya jalur perdagangan minyak internasional adalah melalui Selat Hormuz. Menurut Reuters, sekitar seperlima dari total konsumsi minyak dunia melewati Selat Hormuz setiap hari. Sepanjang Januari hingga September 2023, rata-rata 20,5 juta barel per hari (bph) minyak mentah, kondensat, dan bahan bakar minyak melewati Selat Hormuz.

Negara-negara OPEC seperti Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait dan Irak menggunakan jebakan ini sebagai cara untuk mengekspor minyak mentah mereka. Selain itu, Qatar sebagai eksportir gas alam (LNG) terbesar di dunia juga mengekspor hampir seluruh LNG-nya melalui Selat Hormuz. Sekitar 80 juta metrik ton, atau 20% pasokan LNG dunia, melewati pipa ini setiap tahunnya.

Tidak heran mengapa Selat Hormuz begitu penting bagi perdagangan minyak. Namun, adakah negara yang harus membayar biaya jika kapalnya melewati Selat Hormuz? Jawabannya adalah tidak ada.

Selat Hormuz adalah jalur perairan internasional, tetapi juga merupakan perairan teritorial Iran. Negara tersebut berencana mengenakan pajak pada setiap kapal yang melewati Selat Hormuz. Tentu saja, Iran tidak bisa serta merta memutuskan bahwa negara mana pun akan membayar harga tertentu untuk melewati Selat Hormuz.

Menurut majalah Forbes, investasi pada saluran air dan saluran air buatan, seperti Terusan Suez atau Terusan Panama, dapat dilakukan jika kedua sisinya berada di negara yang sama. Saat ini, Selat Hormuz terletak di antara Teluk Persia dan Teluk Oman yang sudah tidak lagi menjadi wilayah perairan satu negara.

Rencana Iran bertujuan untuk mengancam Amerika yang telah menjatuhkan sanksi keras yang akan berdampak negatif pada perekonomiannya, mengancam komunitas internasional, karena jalur penting ini adalah satu-satunya cara untuk memperdagangkan minyak internasional, dan untuk menunjukkan kekuatan dunia. pemerintah untuk Iran. orang orang

Jika ingin melalui Selat Hormuz, alasan lain tidak adanya tarif adalah karena semua hukum yang mengatur perairan internasional diatur oleh Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS). Menurut Iranwire, jalur ini termasuk sebagai jebakan internasional karena hak transit berdasarkan UNCLOS juga berlaku di Selat Hormuz.

Iran termasuk dalam penandatangan UNCLOS meskipun parlemennya belum meratifikasinya. Namun Iran harus mematuhi seluruh ketentuan UNCLOS tanpa melakukan tindakan apa pun yang melanggar perjanjian. Jika Iran akhirnya memutuskan untuk terus mengenakan tarif dan tampak memblokir Selat Hormuz, maka Angkatan Laut AS, yang bertugas menjamin kebebasan laut, akan siap melakukan sesuatu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *