Berdiri Teguh di Sisi Perdamaian, China Bantah Pasok Senjata ke Rusia dalam Perang Ukraina

CHINA – China menolak memberikan senjata kepada salah satu pihak yang berkonflik dengan Ukraina, misalnya Rusia. Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan China Dong Jun pada Minggu (6 Februari 2024).

Ia juga mengatakan akan ada kontrol ketat terhadap penggunaan duplikasi teknologi, terutama barang-barang yang dapat digunakan baik sipil maupun militer.

“Kami tidak akan pernah membakar apa pun. Kami berdiri teguh di sisi perdamaian dan dialog,” ujarnya dalam pidato yang dikutip BBC.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia bertemu dengan Dong di Dialog Shangri-la untuk KTT Perdamaian Global di Singapura.

Sebaliknya, ia bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin. Kedua AS merundingkan rencana untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata Amerika di wilayah Rusia.

Resolusi tersebut memiliki beberapa keterbatasan. Ketika ditanya oleh BBC apakah ia akan menyerukan agar pembatasan tersebut dicabut, ia mengatakan ia berterima kasih kepada AS karena mengizinkan Ukraina menggunakan sistem pertahanan rudal HIMARS di wilayah perbatasan Kharkiv, yang dilanda pertempuran sengit.

“Apakah itu cukup? Tidak sama sekali,” katanya, seraya menambahkan bahwa bandara-bandara tersebut terus-menerus mendapat kecaman dari Rusia dan ia yakin bahwa Ukraina tidak akan membalas serangan tersebut.

AS bergabung dengan negara-negara Barat lainnya, seperti Perancis, dalam memberikan Ukraina lebih banyak kebebasan untuk menggunakan senjata Barat. Rusia telah memperingatkan konsekuensi serius dari tindakan ini.

Akhir pekan ini merupakan kunjungan kedua Zelensky ke Asia sejak dimulainya perang. Dia membuat penampilan mengejutkan pada KTT G7 akhir tahun di Hiroshima, Jepang.

Pada konferensi tersebut, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan akan menerima pengakuan dari Rusia dan Ukraina dan menerima partisipasi yang setara. “Jika tidak, konferensi akan sulit memainkan peran penting dalam memulihkan perdamaian,” kata juru bicaranya, Jumat (31 Mei 2024).

Zelensky juga mengatakan bahwa pemimpin Tiongkok Xi Jinping sebelumnya telah berjanji kepadanya bahwa dia akan berpartisipasi dalam perang ini dan tidak mendukung Rusia dengan senjata.

Namun kini ada unsur-unsur yang menjadi bagian persenjataan Rusia yang berasal dari Tiongkok dan menurut berbagai badan intelijen. Dia mendesak Tiongkok untuk mempertahankan posisinya dengan mantap.

AS mengatakan Tiongkok membantu Rusia memproduksi lebih banyak senjata, kendaraan lapis baja, dan rudal. Diperkirakan sekitar 70% perangkat mekanis dan 90% mikroelektronika yang diimpor Rusia berasal dari Tiongkok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *