JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri DPP Partai Perindo Virdian Aurellio menuntut reformasi menyeluruh dan cepat di Polri.
Hal ini menanggapi pengumuman LBH Padang, tentang kasus meninggalnya Afif Maulana (AM) berusia 13 tahun di Padang dimana pihak keluarga tidak diperbolehkan ikut serta dalam pengambilan jenazah anaknya.
“Jadi ini berdekatan dengan masa Bhayangkara 78 Januari dan situasi ini harusnya kembali menyiagakan Polri dan juga Presiden untuk segera mengambil tindakan dan menyelesaikan pergantian Polri jika terjadi meninggalnya perwira tersebut,” kata Virdian saat dihubungi. dihubungi pada Rabu (3/7/2024).
Menurut dia, kasus AM bukanlah yang pertama terjadi di Indonesia. Ia kemudian mencontohkan kejadian serupa seperti hilangnya CCTV pada peristiwa Kanjuruhan dan Laskar FPI di KM 50 sehingga menyebabkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap polisi.
Ini yang kedua. Kita juga sudah melihat kejadian Kanjuruhan, yang kamera keamanan di lobi utama Kanjuruhan juga dicopot. Ratusan orang tersesat di Kanjuruhan saat itu dia menutup pintu di Kanjuruhan,” ujarnya.
Dia menyebutkan data Kontra, tercatat 641 kasus kekerasan terhadap aparat Polri lainnya hanya dalam kurun waktu satu tahun. Jadi, menurutnya, perlu menjadi perhatian bersama agar model-model yang tampil di masyarakat menjadi hal yang biasa dan selalu dipikirkan polisi.
“Pergantian kepolisian harus segera dilakukan dan masyarakat tidak boleh dibiarkan melihat polisi sebagai institusi jahat yang tidak bisa dipercaya. Dan kematian AM harus diusut tuntas dan banyak pihak pembela, LBH Padang harus lebih banyak mengambil tindakan. banyak dukungannya,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan Partai Perindo kini berdiri di sisi rakyat dan mempunyai visi besar untuk mendukung reformasi Polri agar tuntas dan cepat.
“Kalau kita duduk di parlemen, kalau kita duduk dalam kekuasaan pemerintahan dalam hal ini, kita akan menjadi bagian yang mendorong Polri melakukan reformasi secara menyeluruh dan cepat, artinya kalau kita terpilih, kita akan memberikan hal seperti ini kepada masyarakat. “, dia berkata.
