Berstatus sebagai Raja Baru di Sirkuit Jerez, Francesco Bagnaia Akui MotoGP Spanyol Selalu Jadi Balapan yang Spesial

Jerez – Pebalap Ducati Francisco Bagnaia pantas disebut sebagai raja baru sirkuit Jerez usai menjuarai MotoGP Spanyol 2024.

Sebagai referensi, kemenangan MotoGP Spanyol 2024 merupakan kemenangan ketiga berturut-turutnya di sirkuit Jerez. Sebelumnya, hanya Rossi (2001-2003) yang mampu meraih hasil serupa saat masih mengendarai Honda.

Sejak saat itu, pemenang MotoGP Spanyol pun berganti, terbanyak mereka menangkan dua kali berturut-turut. Baru kali ini Bagnia kembali tampil sebagai pebalap yang berhasil meraih tiga kemenangan beruntun di GP Spanyol.

Tak ayal, Bagnaia mengaku bahagia setelah MotoGP Spanyol 2024 yang ia jalani akhir pekan lalu berjalan baik, yang semakin meyakinkannya bahwa MotoGP Spanyol 2024 merupakan balapan spesial baginya.

“Saya mampu mencatatkan waktu tercepat di akhir balapan dan semuanya berjalan baik,” kata Bagnaia. Saya sangat senang, ini kemenangan ketiga berturut-turut saya di sini dan ini bahkan lebih istimewa.” . Di situs resmi Ducati, Selasa (30/4/2024).

Dalam kemenangan tersebut, Bagnaia Gresini menghadapi perlawanan sengit dari pebalap Ducati Marc Marquez hingga lap terakhir. Menurut Bagnaia, selama duel yang dijalaninya, memblokir serangan dan menggunakan kecepatan maksimal untuk menciptakan jarak aman menjadi kunci sukses mengalahkan bayi berjuluk “Alien” – Mark Marcus.

Pecco – sapaan akrab Francisco Bagnaia – mengawali MotoGP Spanyol 2024 dari posisi ketujuh. Namun, pembalap Italia itu melaju untuk meraih kemenangan di dua balapan pertama.

Kemenangan di Jerez membuatnya unggul dari rekan setimnya Francesco Bagnaia Enea Bastianini ke posisi kedua klasemen. Francisco Bagnaia mengumpulkan 75 poin, tertinggal 17 poin dari pemimpin klasemen Jorge Martini.

Sedangkan Francisco Bagnaia harus berjuang keras untuk meraih kemenangan. Pasalnya, ia sempat terlibat persahabatan erat dengan Marc Marquez.

Francisco Bagnaia pun menyebut kemenangan di MotoGP Spanyol 2024 ditentukan di lima lap terakhir karena Marc Marquez bisa memperkecil jarak. Namun, ia melewati garis finis di posisi pertama karena strateginya bertahan, meredam upaya Marc Marquez untuk menyalip dan menghilangkan top speed dari Ducati Desmosedici GP24.

“Balapan ditentukan pada lima lap terakhir ketika Marc memperkecil jarak. Saya hanya menunggu dan mencoba untuk segera membatalkan serangannya, dan setelah upaya kedua saya memutuskan untuk mendorong sekuat tenaga untuk menciptakan margin keamanan di akhir. pungkas Bagnaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *