Bikin Gebrakan, Judika Duet dengan Lesti Kejora

JAKARTA – Judika merilis single terbarunya “Bukan karena kamu tidak mencintaiku”. Lagu Judika yang menampilkan Leslie Kejora ini pertama kali dirilis pada Jumat 07 Juni 2024 di semua platform digital.

Lagu tersebut diciptakan oleh Enda dan Oncy Ungu serta diproduksi oleh PT Dua Anak Deo dan 3D Entertainment. Lagu tersebut sudah lama ditulis dan dimaksudkan untuk dinyanyikan oleh Judika dan Leslie secara duet.

Namun karena terburu-buru dan berbagai alasan lainnya, rencana ganda tersebut baru bisa terealisasi pada tahun 2024. “Sebenarnya proyek itu sudah lama dikerjakan, tapi sempat tertunda karena ada kesibukan dari Kak Judika dan saya sendiri, jadi baru sekarang akan selesai,” kata Lesti tentang proyek ganda tersebut.

Mengisahkan kisah cinta sejati, ‘Given’, lagu ini diaransemen indah oleh Ivan Devanto dan Riza Eka Putra. Judith ingin pasangan itu menjadi sesuatu yang permanen. “Aku ingin duet ini, bukan hanya agar orang-orang mengingat lagunya, tapi juga bagian-bagian lagu yang memiliki hook yang berkesan, seperti lagu cinta yang tak ada habisnya. Duetnya sederhana tapi romantis. “Bukan karena kamu tidak suka. saya bahwa saya berharap itu sama, “kata Judith tentang produksi lagu tersebut.

Selain menjadi duet pertama Judaica dengan Leslie, lagu tersebut juga menjadi hits single pertama Leslie. Kolaborasi ini menjadi pengalaman yang sulit untuk dilupakan, jelas Lesti. “Lagunya bagus, kolaborasi lintas genre, cukup menantang, apalagi itu duet cowok-cewek dengan vokal Kak Judika. Tantangan seru,” lanjut Lesty.

Berbeda dengan video musik Judith dan Leslie sebelumnya, video musik ini dibuat dengan teknologi XR (augmented reality). Diproduksi oleh Guava Productions dan difilmkan di DossGuavaXR Studios, XR merupakan teknologi baru dalam dunia perfilman yang menawarkan pengambilan gambar real-time dalam latar belakang digital. Teknologi XR mencakup virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan mixed reality (MR). Teknologi ini menggabungkan elemen dunia nyata dan dunia maya untuk menciptakan pengalaman yang lebih dalam dan interaktif. Upie Guava menjelaskan, teknologi XR dapat menggantikan sinematografi bagi para pembuat film untuk mewujudkan ide-ide “liar” mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *