WASHINGTON – Putra kedua Presiden Joe Biden, Hunter Biden, menghadapi hukuman hingga 25 tahun penjara atas tuduhan kepemilikan senjata api saat berada di bawah pengaruh obat-obatan.
Hunter Biden, 54 tahun, dinyatakan bersalah atas pembelian senjata ilegal dan penggunaan obat-obatan terlarang pada tahun 2018. Hal ini menjadikan Hunter Biden putra pertama seorang presiden yang menjabat yang dihukum.
Sebelumnya, Robert Hunter Biden adalah satu-satunya putra Presiden Joe Biden yang masih hidup dan bekerja sebagai pengacara serta pendiri firma investasi dan penasihat Rosemont Seneca Partners.
Lahir pada tanggal 4 Februari 1970, Hunter Biden dan kedua saudara laki-lakinya serta ibunya terlibat dalam kecelakaan mobil. Menurut Biografi, kecelakaan ini menewaskan ibu dan adik perempuannya yang baru berusia 13 bulan. Hunter Biden dan kakak laki-lakinya, Joseph “Bo” Biden III, beruntung bisa selamat tanpa cedera serius.
Hunter menyelesaikan gelar sarjana hukumnya di Yale Law pada tahun 1996. Pekerjaan pertamanya setelah lulus adalah posisi konsultan di firma MBNA. Selain itu, Hunter Biden juga telah menunjuk ayahnya sebagai wakil manajer kampanye untuk terpilih kembali menjadi anggota Senat.
Hunter Biden juga bekerja sebagai salesman dan mendirikan perusahaan Oldaker, Biden & Belair. Pada bulan September 2008, Hunter mendirikan Seneca Global Advisors yang merupakan firma penasihat butik. Kemudian, pada Juni 2009, ia mendirikan firma kedua, Rosemont Seneca Partners.
Lantas bagaimana detail kesalahan Hunter Biden? Menurut Al Jazeera, Hunter Biden didakwa pada 14 September atas tiga dakwaan terkait pembelian Pistol Khusus Colt Cobra 38 pada tahun 2018 dari toko senjata di Wilmington, Delaware, yang merupakan rumah keluarga Biden.
Dia mengaku bersalah membuat klaim palsu pada permohonan senjata bahwa dia bukan pengguna narkoba dan mengaku bersalah berbohong kepada pedagang senjata federal.
Tak hanya itu, ia divonis bersalah karena sengaja memiliki senjata api saat menjadi pengguna obat-obatan terlarang. Hunter Biden ditembak selama 11 hari pada Oktober 2018. Putusan bersalah oleh dua belas anggota juri mengakhiri persidangan yang dimulai pada 3 Mei.
Meski menurut Departemen Kehakiman AS, Hunter Biden bisa terancam hukuman 25 tahun penjara, namun kemungkinan menghadapi hukuman yang sangat singkat masih tidak kecil, karena ini pertama kalinya Hunter Biden ikut serta dalam kasus hukum. . . Mungkin saja mereka hanya memenjarakannya, bukannya masuk penjara.
