JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana melakukan pembongkaran atau peledakan material batuan di Gunung Malapi jika terjadi bencana besar galado atau banjir lahar hujan.
Sebab, menurut kejadian yang terjadi setelah Gallodo, setelah menabrak bangunan di sekitarnya, ia melihat banyak batu besar berdiameter lebih dari dua meter dan berat ratusan kilogram di jalan.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan resmi, Sabtu, mengatakan, “Pembongkaran perlu dilakukan agar jika terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi di hulu, material batuan tersebut tidak menghalangi aliran air. .” 5/2024).
Pembongkaran tersebut menyusul penandatanganan kesepakatan yang dilakukan Presiden Joko Widodo seusai kunjungannya ke Kabupaten Agam pada Selasa (21/5). Saat itu, tercapai empat kesepakatan mengenai langkah selanjutnya dalam menghadapi banjir lahar hujan atau bencana Garodo, antara lain peledakan (penghapusan) bongkahan besar material vulkanik Malpi, normalisasi daerah aliran sungai, pembangunan Bendungan Saab, dan penguatan sistem peringatan dini. .
Sementara itu, Amr alias Abdul Muhari mengatakan survei udara menunjukkan terdapat batu-batu besar dan kemungkinan terjadinya bencana di masa depan tinggi. Salah satu lokasi rawan rencana peledakan adalah Batu Tasangkuik di Sungai Pua, Kecamatan Forgan.
Selain itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Agam mengatakan, masyarakat setempat setuju dan tidak mempermasalahkan rencana peledakan batu tersebut karena merupakan kepentingan bersama.
“Operasi peledakan batuan sisa di Gunung Api Malapi rencananya akan dimulai minggu depan,” tutupnya.
(dinding)
