Bocah SMP Terjun Bebas di Tebet, KPAI Sarankan Ini ke Para Guru

JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merekomendasikan agar guru di seluruh sekolah di Jakarta lebih memperhatikan siswanya dan mampu mendeteksi sejak dini permasalahan yang dihadapi siswa. Demikian kejadian yang dialami seorang siswi SMA, GA (14), di Tibet, Jakarta Selatan.

“Yang terpenting bagi guru adalah memperhatikan, banyak berhubungan dan berkomunikasi dengan anak, tentunya kita berharap guru bisa mendeteksi sejak dini keadaan anak,” kata Komisioner KPAI Aris Adi Leksono kepada wartawan, Selasa (21 ) /05/2024).

Menurut dia, setidaknya guru diharapkan mampu melakukan penilaian awal terhadap anak di sekolah. Misalnya ketika ada siswa yang datang kepadanya dalam keadaan sedih, guru dapat mengajaknya berbicara untuk mengetahui apakah anak tersebut baik-baik saja atau tidak.

“Jadi perasaan itu tidak muncul ketika anak merasa tidak diperhatikan dan sebagainya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan atau evaluasi kejiwaan untuk mengetahui secara pasti penyebab bocah SMA berusia 14 tahun itu bisa melompat dari lantai gedung sekolahnya. Juga untuk mengetahui kondisi psikologis anak.

“Dukungan psikologis yang diberikan oleh PPA yang bertugas memberikan pelayanan ini, tugas kita adalah menjamin perlakuan yang maksimal terhadap para korban, tidak hanya kesembuhan dari kejadian tersebut, termasuk keluarga dan teman-teman korban di sekolah ini”, dia berkata.

“Sistem keamanan yang berjalan terjamin dengan adanya aparat pemerintah daerah seperti APD, dinas pendidikan, dan pihak kepolisian yang terlibat dalam penyelidikan untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari kejadian tersebut,” tutupnya.

(gergaji)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *