RAFAH – Pada Rabu (8/5/2024), sayap bersenjata Otoritas Palestina mengumumkan bahwa pejuangnya terlibat pertempuran sengit dengan pasukan Israel di Rafah, selatan Jalur Gaza.
“Brigade Al-Qassam terlibat pertempuran sengit dengan pasukan musuh (Israel) yang menyerang timur Rafah,” lapor Anadolu Agency.
Kelompok khusus, Brigade Al-Quds, kelompok bersenjata bernama Jihad Islam, juga mengumumkan bahwa pasukannya terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan Israel di Rafah timur.
Avichay Adraee, juru bicara militer Israel, mengatakan tentara Israel melancarkan serangan mendadak sebagai respons atas serangan Hamas di kawasan Rafah.
Pada Selasa (7/5/2024), tentara Israel memutuskan untuk melintasi perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir, sehingga menutup seluruh lalu lintas.
Pada Senin (6/5/2024), tentara Israel mengeluarkan perintah untuk mengevakuasi warga Palestina dari Rafah Timur, sebuah langkah yang dianggap sebagai awal dari serangan jangka panjang Israel terhadap kota yang menjadi rumah bagi 1,5 juta pengungsi Palestina.
Selama tujuh bulan, Israel telah menyerang Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan hampir 1.200 orang. dan anak-anak terluka.
PBB mengatakan sebagian besar wilayah Gaza kini hancur, dengan 85% penduduk di wilayah tersebut terpaksa mengungsi karena kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di pengadilan internasional. Sebuah resolusi sementara pada bulan Januari mengatakan bahwa “dapat dibenarkan” bahwa Israel melakukan pembantaian di Gaza dan memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan kegiatan tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa rakyat Gaza menerima bantuan kemanusiaan.
