DENPASAR – BREW ME TEA membuka perkebunan teh pertamanya di Bali sejak tahun 2015. Kini mereka bertujuan mendunia dengan memproduksi teh Indonesia dengan kemasan menarik.
Didirikan oleh pengusaha lokal Ketut Gede Yudantara, bisnis ini menanam teh organik dan non-organik, antara lain teh hitam, teh hijau, teh oolong, peony putih, jarum perak, dan teh matcha.
Direktur BREW ME FIND BLEND Tjokorda Alit Darma Putra mengatakan, pada awal tahun 2000-an, sebagian besar produk teh premium yang dijual di Indonesia dan Pulau Bali merupakan produk impor. Hal ini mendorong Gede Yudantara untuk menciptakan sendiri produk teh dengan cita rasa lokal dan mampu menguasai pasar Bali dan mencoba ekspansi ke luar Bali.
Seperti Jakarta, Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara Barat, bahkan merambah pasar internasional, kata Tjokorda di Tokopedia Media Workshop dan BREW ME TEA House Of Tundra, Baturiti, Tabanan, Bali, Kamis 29 Agustus 2024.
BREW ME TEA didirikan dengan mempertimbangkan keberlanjutan, dengan mempertimbangkan tata kelola yang transparan untuk produk pertama berdasarkan prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). Mereka juga terus bereksperimen dan terus berinovasi untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan beragam.
“Sejak awal berdirinya BREW ME TEA, kedua pendiri bermaksud memberdayakan petani lokal dengan bisnis teh yang menghasilkan bahan-bahan berkualitas tinggi. Hingga saat ini, BREW ME TEA melibatkan banyak produsen teh di seluruh Bali untuk seluruh proses mulai dari penanaman tanaman hingga pemetikan daun teh. “Selanjutnya, BREW ME TEA ingin memperkenalkan masyarakat Indonesia pada beragam teh buatan tangan, termasuk yang baru,” ujar Corporate Sales & Marketing Manager BREW ME FIND BLEND Putu Gede Dananjaya.
Berkat Tokopedia dan ShopTokopedia, teh lokal buatan tangan BREW ME TEA tersedia untuk masyarakat di seluruh Indonesia.
“Sejak masuk ke Tokopedia dan ShopTokopedia, penjualan online BREW ME TEA mencapai 80%. Bahkan berkontribusi lebih dari 60% terhadap pendapatan jaringan,” kata Putu Gede Dananjaya.
Direktur Komunikasi E-commerce Tokopedia dan TikTok Nuraini Razak mengatakan Tokopedia menambahkan lebih banyak langkah untuk menyediakan lebih banyak saluran bagi produsen dan penjual teh untuk menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk melalui inisiatif Beli Lokal dan Tokopedia NYAM.
“Kedua inisiatif ini juga memungkinkan masyarakat menemukan berbagai produk yang mereka butuhkan, sekaligus mendorong kesetaraan mata uang digital,” ujarnya.
Untuk membantu para pelaku usaha meningkatkan daya saing usahanya, Tokopedia dan ShopTokopedia aktif bekerja sama dengan berbagai mitra strategis termasuk pemerintah dan mengembangkan berbagai program untuk membantu UKM naik jenjang.
Misalnya melalui program Digital Advanced Class dan Digital Advanced Women’s Class dimana Tokopedia bekerja sama dengan pemerintah untuk melatih para media player, termasuk perempuan, untuk berbisnis online, salah satunya adalah pengetahuan tentang dana untuk menjalankan bisnis. Sejak tahun 2022, berbagai lokakarya telah diselenggarakan dan berhasil melatih lebih dari 20.000 UKM lokal di 73 lokasi.
Seller Education Center dan Shop Academy – Situs edukasi bisnis online yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja. Di halaman ini terdapat ratusan modul pelatihan yang memenuhi kebutuhan wirausahawan dari berbagai skala.
ShopTokopedia: Host Academy Bali yajbu ShopTokopedia bermitra dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk memberikan pelatihan kepada 100 UKM tentang Viable Emerging Markets.
Program onboarding UMKM Tokopedia dan ShopTokopedia dengan Bank Indonesia, khususnya pelatihan onboarding yang dilakukan Tokopedia dan ShopTokopedia untuk UKM dengan bantuan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Bali.
Produsen kopi berizin bermitra dengan Platform Kopi Berkelanjutan Indonesia (SCOPI) dan pemerintah Kabupaten Lahat memberikan pelatihan kepada 1.000 produsen kopi lokal di Kabupaten Lahat. Harapannya, program ini dapat terus diperluas ke wilayah lain di Indonesia.