JAKARTA – Sebelum bubar, aksi protes buruh yang tergabung dalam Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) menunjukkan enam sikap terkait aksinya di depan kantor Menteri Keuangan (di Kemenkeo) pada Kamis (27/27). 6/2024).
Pernyataan sikap tersebut dibacakan oleh koordinator AASB, Sudarto As di bagian kemudi, salah satunya adalah para buruh yang menolak keras Kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang dibuat pemerintah.
1. Menolak keras untuk menjalankan Tapera.
2. Permohonan penarikan PP 21 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Tapera.
3. Menuntut pembatalan Omnibus Law Nomor 6 Tahun 2023 terkait Cipta Kerja.
4. Seruan pencabutan UU Omnibus Kesehatan.
5. Permintaan pembatalan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang P2SK sistem keuangan.
6. Rendahnya harga listrik dan bahan bakar serta kita semua menolak kenaikan pajak dan penurunan harga sembako.
Setelah itu, para buruh segera bubar setelah membaca enam tuntutan Sudarto.
Sejak dipekerjakan oleh MNC Portal Indonesia, mereka bubar pada pukul 15.10 WIB dan mulai meninggalkan kantor Kementerian Keuangan menuju kawasan Senen melalui Jalan Imam Sapi’ie.
Para buruh secara bertahap meninggalkan Jalan Vahidin Raya dengan memutar musik kampanye.
Sekitar 15 menit kemudian, para pekerja membubarkan diri dan polisi membuka kembali Jalan Lapangan Banteng Selatan di sepanjang Jalan Wahidin Raya untuk memperlancar lalu lintas.
