ELKAN Baggott bisa menyusul 4 pemain Timnas Indonesia yang tak pernah dipanggil lagi oleh Shin Tae-yong ke tim Garuda karena ketidakdisiplinan. Sekadar informasi, nama Elkan Baggott tak masuk dalam 22 pemain yang diturunkan Shin Tae-yong untuk dua laga terakhir Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Irak (6 Juni 2024) dan Filipina. (11). Juni 2024).
Dalam keadaan normal, fakta bahwa Elkan Baggott tidak dipanggil adalah sebuah kejutan. Alih-alih memanggil bek berpengalaman seperti Elkan Baggott, Shin Tae-yong malah memasukkan bek Persija Jakarta, Muhammad Ferrari.
(Shin Tae-yong tidak memanggil Elkan Baggott untuk laga melawan Irak dan Filipina. (Foto: Andri Bagus/MPI)
Lantas apa alasan Shin Tae-yong tidak memanggil bek Ipswich Town itu? Setiap kali jurnalis bertanya mengapa mereka tidak peduli dengan Elkan Baggott, jawaban pelatih asal Korea Selatan itu selalu sama. Ia meminta wartawan bertanya langsung kepada Elkan Baggott kenapa tidak masuk tim Garuda.
“Mungkin tanya langsung ke Elkan saja soal Elkan. Mungkin Elkan lebih tahu,” kata Shin Tae-yong kepada media termasuk MNC Portal Indonesia di Jakarta, Selasa (29/05/2024).
Diduga tidak dipanggilnya Elkan Baggott masih terkait dengan absennya bek bertinggi badan 196cm itu di final Olimpiade Paris 2024, antara tim Indonesia U-23 melawan tim Guinea U-23.
Sekadar informasi, Shin Tae-yong melalui PSSI memanggil Elkan Baggott untuk memperkuat Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-23 Guinea. Namun hingga laga digelar pada 9 Mei 2024, baik Elkan Baggott maupun Ipswich Town dianggap belum memberikan konfirmasi.
Elkan Baggott saat ini sedang berlibur di Amerika Serikat. Sebelumnya, mantan pemain Bristol Rovers itu sedang berlibur bersama pacarnya di Maladewa.
(Elkan Baggott sedang berlibur di Amerika Serikat. (Foto: Instagram/@elkanbaggott)
Jika benar Elkan Baggott tidak diberi nama Shin Tae-yong karena disiplin, maka ia berpotensi mengikuti jejak empat pemain lainnya. Para pemain tersebut tidak pernah dipanggil lagi Shin Tae-yong karena ketidakdisiplinannya, yakni Osvaldo Haay, Nurhidayat Haji Haris, Rifad Marasabessy, dan Ramai Rumakiek.
